Drs. H Imron,M.Ag, Kepala Kemenag Kota Malang. (Iwan Irawan/BANGSAONLINE)
MALANG (BANGSAONLINE.com) - Warga Kota Malang yang pertama kali menunaikan ibadah haji, dan calon jamaah yang melakukan pelunasan di tahun 2014, namun gagal berangkat ibadah haji, serta calon jamaah haji kategori lanjut usia, mendapatkan prioritas berangkat ibadah haji pada tahun 2015 ini. Mereka yang masuk kategori diatas diperkirakan berangkat pada bulan Agustus 2015.
Prioritas tersebut, diberikan atas kebijakan Kementerian agama (Kemenag) RI pusat Jakarta, yang diteruskan kepada daerah baik kota maupun kabupaten se-Indonesia, agar masyarakat Indonesia bisa merata dalam merasakan ibadah haji.
"Ini dilakukan agar orang-orang yang naik haji tidak selalu dipenuhi oleh orang yang memiliki kemampuan ekonomi diatas rata-rata,” demikian diungkapkan oleh Drs.H Imron,M.Ag, Kepala Kemenag Kota Malang kepada Harian Bangsa, sewaktu ditemui diruang kerjanya, Jumat (10/04).
Imron, panggilan Drs.H Imron,M.Ag, yang pernah jabat sebagai Kepala Seksi (Kasi) Haji Kemenag Kota Malang beberapa tahun sebelumnya juga menjelaskan, dari 3 kategori calon jamaah haji tersebut diatas, sejak awal bulan Maret setiap sabtu dan Minggu sudah sibuk kegiatan Manasik haji. Kegiatan manasik tersebut minimal 16 kali pertemuan, maksimal 20 sampai 25 kali pertemuan dan diselenggarakan oleh masing-masing Kelompok Ibadah Bimbingan Haji (KBIH) di Kota Malang, semisal KBIH Iltizam milik Ponpes mahasiswa Al Hikam asuhan KH Hasyim Muzadi.
"Pematerinya saya sendiri. Ini merupakan kepanjangan dari pemerintah menyangkut kebijakan terkait penyelenggaran haji dan umroh," ujarnya.
Materi yang diberikan seperti biasanya, yakni mengenai tata cara thowaf, sa’i, melempar jumroh, serta tata cara ibadah sunnah dalam melengkapi ibadah hajinya mencapai haji yang mabrur.
"Mengenai teknis insya allah para calon jamaah haji bisa menyimak dengan seksama sekaligus mempelajari sendiri dirumah, sehingga mudah memahami, apa yang sudah diajarkan," imbuhnya.
Namun tak kalah pentingnya, yakni kondisi ibadah haji tahun saat ini (2015), sedikit berbeda, karena Masjidil Haram saat ini sedang mengalami renovasi. Sehingga masyarakat, terang dia, dihimbau untuk tidak mendatangi masjidil haram yang dimulyakan oleh Allah swt tersebut pada setiap harinya jika tidak mendesak.
"Ini dilakukan guna menghindari kepadatan sekaligus mencegah timbulnya korban kecelakaan akibat berdesakan,” urai mantan Kasi Pekapontren Kemenag Kota Malang.
"Harapan kami, ibadah sholat bisa dilakukan di Masjid yang berdekatan dengan maktab, toh, nilai pahala hajinya insya allah tidak akan berkurang. Harapan dan himbauan ini, bertujuan agar para jamaah haji tidak sampai mengalami kesulitan maupun kecelakaan, serta dapat memberikan kelancaran kepada jamaah lainnya", jelasnya.
Jamaah haji lingkup Jatim diperkirakan yang menunaikan ibadah haji sekitar 26.856, termasuk yang gagal berangkat pada tahun 2014 sebanyak 267, kemudian ditambahkan cadangan mencapai 1357.
"Insyaallah mereka semua akan diberangkatkan secara 2 gelombang, dimana gelombang 1 pada tanggal 21 Agustus 2105, lanjut untuk gelombang 2 berangkat tanggal 4 september 2015. Jika dari prioritas 3 kategori tersebut ada yang gak mampu melunasi maupun mengundurkan diri, maka cadangan bisa mengisi sesuai antrean yang dimiliki,” pungkas mantan Kepala Kemenag Kota Batu.













