Manuver Luhut-Cak Imin Ambyar! Jokowi: Tak Ada Presiden Tiga Periode

Manuver Luhut-Cak Imin Ambyar! Jokowi: Tak Ada Presiden Tiga Periode M Mas'ud Adnan. Foto: bangsaonline.com

Oleh: M Mas’ud Adnan --- Manuver politik Menteri Kordinator Kemaritiman dan Investasi dan Ketua Umum PKB () akhirnya benar-benar ambyar! Dua politikus itu selama ini getol melakukan manuver politik untuk menunda pemilu. Manuver politik itu kemudian di publik meluas pada masa jabatan presiden dari dua periode menjadi tiga periode.

Namun sebagian besar bangsa Indonesia masih punya nurani sehingga manuver politik Luhut dan yang menerabas konstitusi itu ditentang mayoritas rakyat negeri ini. Padahal dua politikus itu sudah melakukan berbagai cara dan strategi agar ambisi politiknya goal. Termasuk manuver dugaan “kebohongan publik” dengan mengklaim memiliki big data yang isinya 110 juta  rakyat Indonesia menginginkan pemilu ditunda.

Baca Juga: Menteri Rame-Rame Minta Tambah Anggaran, Cak Imin Rp 100 T, Maruar Rp 48,4 T, Menteri Lain Berapa T

Rakyat pun marah. Hari ini, Senin (11/4/2022), mahasiswa se-Indonesia turun jalan. Semua mahasiswa perguruan tinggi (negeri dan swasta) menggelar aksi demo menolak manuver politik Luhut- di berbagai kota di seluruh Indonesia.

Memang tak semua warga menolak manvuver politik Luhut dan . Ada juga yang pro Luhut dan . Setidaknya, sikap mereka ditunjukkan oleh buzzer di dunia maya yang terang-terangan mendukung Luhut dan .

Tapi kekuatan mereka sangat lemah. Bahkan mereka terkesan panik. Itu bisa kita lihat dari konten-konten serangan mereka yang marah, termasuk kepada para mahasiswa yang demo. Para buzzer itu menghamburkan kata-kata kasar, memaki orang-orang yang punya nurani, termasuk para mahasiswa.

Baca Juga: Dukung Swasembada Pangan, Menteri ATR/BPN: Butuh Tata Kelola Pertanahan yang Baik

Yang menarik, ternyata bukan hanya rakyat dan mahasiswa yang marah. Presiden RI Joko Widodo () yang semula tak jelas sikap dan pendirian politiknya (antara menolak dan mendukung manuver politik Luhut-), akhirnya menyampaikan pernyataan tegas. Intinya: tak ada jabatan dan !

( (paling kiri) dengan santai bertelepon ria saat Presiden menyampaikan pidato)

Sejatinya, sebelum Luhut dan melakukan manuver politik , telah mengedarkan video yang berisi sikap politiknya. Ia terang-terangan menolak masa jabatan . Alasannya, adalah presiden produk reformasi yang membatasi presiden hanya dua priode. bahkan mengatakan bahwa orang yang usul masa jabatan itu adalah orang yang cari muka dan mau menjerumuskan dirinya.

Baca Juga: Hadiri Kampanye Akbar Luluk-Lukman di Gresik, Cak Imin akan Sanksi Anggota DPRD yang tak Bergerak

"Padahal saya sudah punya muka," kata .

Tapi ketika Luhut dan melakukan manuver politik , tampak goyah. Ia tak menolak secara tegas. Bahkan terkesan larut dalam langgam politik Luhut dan .

Rakyat pun akhirnya bersikap. Termasuk para mahasiswa. Bahkan Ketua Dewan Pertimbangan Presiden Jenderal (purn) Wiranto turun tangan. Ia secara terangan-terangan menentang manuver politik Luhut dan . Mantan Panglima TNI itu bahkan minta agar Luhut menyerahkan big data yang diklaim berisi suara 100 juta rakyat Indonesia menginginkan pemilu ditunda.

Baca Juga: Vinanda-Gus Qowim dapat Pesan Peningkatan Industri Pariwisata dari Jokowi

Karuan saja Luhut dan tersudut. Apalagi Luhut dan hanya mendapat dukungan tiga ketua umum partai politik. Yaitu Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PAN Zulkfili Hasan, dan sendiri sebagai ketua umum PKB.

Sedang ketua umum parpol lainnya, terutama Gerindra, PDIP, PKS, Nasdem, menolak dan masa jabatan .

Adalah Muhammad Qodari yang kali pertama mewacanakan masa jabatan . Ia mengatakan bahwa rakyat akan mendukung masa jabatan .

Baca Juga: Warisan Buruk Jokowi Berpotensi Berlanjut, Greenpeace Lantang Ajak Masyarakat Awasi Prabowo-Gibran

(Muhammad Qodari (kanan). foto: CNN)

Siapa Muhammad Qodari itu? Ia semula seorang intelektual dan pengamat. Kemudian ia memimpin lembaga survey: Direktur Eksekutif Indo Barometer.

Namun kemudian ia terjun ke politik praktis. Ia menasbihkan diri sebagai Penasihat Relawan Joko Widodo-Prabowo Subianto (Jokpro) untuk 2024. Ia memang ingin menjadikan Prabowo sebagai wakil presidennya . Dengan cara memperpanjang masa jabatan presiden menjadi 3 periode.

Baca Juga: Di Banyuwangi, Khofifah Ucapkan Selamat untuk Prabowo dan Gibran

Beberapa bulan kemudian manuver masa jabatan tiga periode itu diwacanakan Menteri BKPM Bahlil Lahadalia. Alasannya, beberapa pengusaha menginginkan "nambah" satu periode lagi. Bahlil sendiri memang punya background pengusaha.

Manuver politik itu kemudian disemarakkan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi dan . Dua politisi ini mewacanakan .

(. foto: CNN)

Baca Juga: Di Penghujung Jabatan Presiden Jokowi, Menteri ATR/BPN Gebuki Mafia Tanah

Nah, Luhut dan inilah yang paling getol memperjuangkan yang kemudian meluas di publik menjadi wacana . Padahal hasil berbagai lembaga survei menghendaki masa jabatan presiden cukup dua priode saja.

Salah satunya hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC). Lembaga survei ini mencatat 74 persen responden menghendaki masa jabatan presiden dua periode dipertahankan. Hanya 13 persen yang ingin masa jabatan diubah, dan 13 persen lainnya tidak menyatakan sikap.

Kini tampaknya mulai sadar dan realistis.  menyatakan sikap. Ia menolak menjadi calon presiden ketiga kalinya. Selain alasan konstitusi, rakyat ternyata tak mendukung. 

Baca Juga: Khofifah Kembali Dinobatkan sebagai 500 Muslim Berpengaruh Dunia 2025

Apalagi dalam pemerintahan kali ini banyak masalah yang belum bisa diselesaikan. Di antaranya kelangkaan minyak goreng dan solar yang sudah berbulan-bulan tak kunjung teratasi. Ironisnya, para menterinya pun juga tak bisa berbuat apa-apa.

Karena itu manuver politik pragmatis Luhut dan ambyar!

Wallahu’lam bisshawab.

Penulis alumnus Pesantren Tebuireng dan Pascasarjana Unair. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Emak-emak di Surabaya Kecewa Tak Bisa Foto Bareng Jokowi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO