
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Wakil Ketua Komisi E DPRD Jawa Timur, Hikmah Bafaqih meminta semua perusahaan membayar penuh dan tidak telat tunjangan hari raya (THR) kepada para pekerja.
Hikmah menilai, saat ini geliat ekonomi sudah menunjukkan angka positif seiring pandemi Covid-19 yang melandai. Karena itu, ia berharap H-7 THR sudah dibayarkan pengusaha.
Baca Juga: Dua Anggota DPRD Jatim Disiram Air oleh Pendemo saat Temui Massa Aksi ‘Indonesia Gelap’
"Kami berharap pada Hari Raya Idul Fitri, semua pekerja mendapatkan THR. Pemerintah juga harus proaktif memastikan perusahaan membayar THR secara penuh dan tidak telat," kata Hikmah, Selasa (12/04/2022).
Ketua Perempuan Bangsa Jatim itu menuturkan, selama dua tahun terakhir pemerintah sudah memberikan relaksasi kepada pengusaha, berupa keringanan pemberian THR kepada pekerja atau buruh akibat dampak pandemi Covid-19.
Hikmah menegaskan, di tahun 2022 ini pengusaha kembali harus memberikan THR sesuai ketentuan yang ada. Tentunya berdasarkan surat edaran yang dikeluarkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker).
Baca Juga: SPAB BPBD Jatim 2025 Sasar 10 Daerah
"Pembayaran THR diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan dan Peraturan Menteri No. 6 Tahun 2016 tentang Tunjangan Hari Raya Keagamaan bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan," ujarnya.
Tidak hanya itu, politikus PKB itu mengingatkan perusahaan bahwa THR bukanlah hadiah yang diberikan sukarela, tapi kewajiban yang harus ditunaikan.
"Suka atau tidak, perusahaan sedang lapang atau sulit, THR pekerja wajib dibayarkan," katanya.
Baca Juga: Perda Resmi Ditetapkan, Adhy Karyono Yakin BPR Jatim Dongkrak Ekonomi dan Ajak UMKM Naik Kelas
Kendati demikian, pihaknya masih belum berniat untuk membuka posko pengaduan untuk masalah THR tahun ini. Tapi, akan terus mengawal terkait kesejahteraan para pekerja. (mdr/ari)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News