PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan mendapatkan jatah 410 liter per detik dari kompensasi proyek sistem penyediaan air minum (SPAM) Umbulan. Namun, ratusan liter kuota itu hanya termanfaatkan sekitar 100 liter per detik.
Kepala Bagian Teknik PDAM Kabupaten Pasuruan, Eko Christian, memastikan hal tersebut. Ia mengatakan bahwa rendahnya penyerapan kuota kompensasi SPAM Umbulan bukan karena sambungan rumah (SR) tidak ada, tapi masyarakat masih bergantung pada air sumur untuk kebutuhan sehari-hari daripada menjadi pelanggan PDAM.
Baca Juga: Unggul 3-0, Persekabpas Menang Walkover dari Persipani
“Untuk SR ke masyarakat tidak dikenakan biaya, murni gratis. Akan tetapi tidak semua masyarakat mengambil, mereka masih bergantung pada sumur untuk kebutuhan sehari hari,” ujarnya saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com, Selasa (19/4/2022).
Ia memaparkan, untuk Kecamatan Rambang, Beji, dan Gempol, sudah dibangun jaringan SR bagi masyarakat tapi belum sepenuhnya dimanfaatkan untuk mengambil program tersebut. Mereka, lanjut Eko, beralasan sumber air dari sumur masih cukup dan bila menjadi pelanggan PDAM menambah beban pengeluaran anggaran untuk membayar rekening air minum.
Pada tahun ini, Pemkab Pasuruan juga melakukan Pengembangan Jaringan Distribusi dan SR pada empat titik, di antaranya Desa Kejapanan, Kecamatan Gempol, Rp4,32 miliar; Desa Wonokoyo, Kecamatan Beji, Rp8,8 miliar; Desa Warungdowo, Kecamatan Pohjentrek, Rp15,66 miliar; Desa Rejoso Lor, Kecamatan Rejoso, Rp4,18 miliar. (hab/par/mar)
Baca Juga: Kunjungi TPQ Indar Parawansa Pasuruan, Khofifah Disambut Hangat oleh Santri dan Warga Sekitar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News