BONDOWOSO (BANGSAONLINE.com) - Kluster kopi arabica Bondowoso tak diragukan lagi di pasar dunia internasional, berbagai negara di Eropa menjadi titik pemasaran kopi khas hasil produksi petani Bondowoso.
Atas dasar inilah, pihak Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) akan memasilitasi kopi arabika hasil produksi petani rakyat di Bondowoso, untuk memperluas pasar ekspor ke berbagai negara Eropa Tengah dan Timur.
Baca Juga: Menteri PDTT Panen Pisang Cavendish, Emil: Pemprov Dukung Pengembangan Ekspor
Karena melihat propek dan kualitas kopi arabica Bondowoso, pihak Kemenlu melalui Direktorat Eropa Tengah dan Timur menandaskan, kopi Arabika Bondowoso yang sebelumnya sudah di ekspor ke Swiss dan Amerika, akan diperluas pasarnya hingga Rusia, Ceko, Polandia Hungaria, dan negara Eropa lain.
Direktorat Eropa Tengah dan Timur, Tri Sari Dyah Paramita mengatakan, pemilihan kopi Bondowoso didasari banyak faktor, di antaranya kualitas kopi sudah terjamin, dan adanya sertifikat indikasi geografis yang sudah dimiliki oleh kopi produksi 40 kelompok tani.
“Di Kawasan Eropa Tengah dan Timur, kopi Bondowoso belum masuk. Tapi dengan adanya permintaan pasar untuk komoditi kopi, kami melihat ini kesempatan. Ada beberapa even yang bisa dimanfaatkan, antara lain World Food Expo di Moskow September mendatang,” ujar Tri Sari Paramita, beberapa waktu lalu, saat melihat langsung petani memproduksi kopi di Desa Sukorejo Kecamatan Sumber Wringin.
Baca Juga: Ombudsman Jatim Serahkan Rapor Pelayanan Publik kepada Delapan Kepala Daerah, Banyuwangi Tertinggi
Dikatakan Sari, bentuk dukungan yang diberikan Kementerian Luar Negeri kepada para petani kopi ini, di antaranya dengan melakukan market intelligence seputar selera pasar, serta mencarikan importir besar, untuk menerima pasokan kopi.
Selain itu, Kemlu juga akan membantu petani bisa mengikuti pameran besar di berbagai negara, serta mendatangkan para buyer langsung ke Bondowoso.
Pihak Kemenlu meminta Pemerintah Kabupaten Bondowoso untuk berupaya menjaga kualitas kopi arabika asal Bondowoso, agar tidak berubah. Tri Sari juga berharap Pemkab bisa memasilitasi berbagai kebutuhan petani untuk menunjang proses produksi yang berkualitas.
Baca Juga: TMMD Bondowoso, Prajurit Bangun PAUD untuk Masyarakat
Mat Khosen, seorang petani kopi rakyat menyambut baik rencana Kemlu untuk membantu pemasaran kopi rakyat yang dikelola. Mat Hosen mengatakan, pihaknya merasa sangat berterima kasih atas perhatian Pemkab dan Pemerintah Indonesia yang sejauh ini sudah membantu untuk meningkatkan kesejahteraan petani kopi.
“Rasanya tidak bisa dibayangkan, menggembirakan. Kami diberi pintu yang terbuka melalui pembinaan. Dan petani semakin sejahtera,” ungkap Mat Hosen.
Saat ini, luas lahan tanaman kopi rakyat di Bondowoso mencapai enam ribu hektare. Lahan itu tersebar di beberapa sentra kopi seperti Kecamatan Pakem, Maesan, Sumber Wringin.
Baca Juga: Tekan Angka Stunting, 15 Desa Didampingi GAIN dari Swiss
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News