SUMENEP, BANGSAONLINE.com - Puluhan Mahasiswa dari Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sumenep lakukan aksi demo saat Presiden Joko Widodo meresmikan Bandara Trunojoyo, Sumenep, Rabu (20/4).
Aksi tersebut tidak berlangsung lama. pasalnya, aparat dari TNI dan Polri langsung membubarkan Aksi demo tersebut.
Baca Juga: Dukung Swasembada Pangan, Menteri ATR/BPN: Butuh Tata Kelola Pertanahan yang Baik
Dalam video yang beredar di media sosial, salah satu petugas menyuruh massa untuk membubarkan aksinya.
"Tidak boleh melakukan aksi demonstrasi saat kunjungan presiden," kata salah satu petugas dalam video.
Koordinator aksi Aliansi BEM Sumenep, M. Choirul Anam, mengatakan, sebelum kedatangan presiden, pihaknya sudah mengirimkan surat pemberitahuan ke Polres Sumenep 3 hari yang lalu.
Baca Juga: Vinanda-Gus Qowim dapat Pesan Peningkatan Industri Pariwisata dari Jokowi
Choirul juga menceritakan, atribut demo dirampas. Tah hanya itu, Ponsel pemilik pendemo yang digunakan untuk merekam aksi tersebut juga diambil.
"Sempat terjadi cekcok dan kontak fisik antara kami dengan petugas. Padahal kami hanya ingin menyampaikan aspirasi," ungkap choirul.
Demo yang dilakukan Aliansi BEM Sumenep saat kunjungan Presiden Jokowi ke Sumenep adalah menolak kenaikan BBM, Kelangkaan minyak goreng dan harga timpang.
Baca Juga: Warisan Buruk Jokowi Berpotensi Berlanjut, Greenpeace Lantang Ajak Masyarakat Awasi Prabowo-Gibran
"Tuntutan kami masih sama seperti demo 11 April kemarin dan menjadi isu nasional soal kenaikan BBM dan kelangkaan minyak goreng," ujarnya.(win/rif)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News