JAKARTA, BANGSAONLIE.com – Peta politik mulai jungkir balik. Tiba-tiba Presiden Joko Widodo bersama Gubernur DKI Jakarta menunjukkan "kemesraan politik" saat meninjau Sirkuit Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC), Senin (25/4/2022). Sirkuit JIC itu akan digunakan untuk ajang balapan Formula E.
Presiden Jokowi meninjau persiapan sirkuit tersebut menaiki mobil golf yang disopiri Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Jokowi berharap gelaran itu berjalan lancar.
Baca Juga: Rocky Gerung Ajak Pemuda di Surabaya Kritis Memilih Pemimpin
"Kita harapkan nanti di awal Juni kita bisa lihat balapannya," kata Jokowi kepada wartawan.
Kemesraan dua tokoh nasional yang selama ini oleh para pendukungnya dicitrakan berseberangan itu di luar dugaan publik. Jokowi dan Anies tiba-tiba mesra secara politik di depan publik.
Dalam foto yang beredar, Jokowi mengenakan kemeja putih lengan panjang dan celana hitam. Sedang Anies mengenakan baju dinas dan rompi berwarna biru tua.
Baca Juga: Hartono dari Fraksi PDIP Resmi Jabat Wakil Ketua DPRD Kabupaten Mojokerto 2024-2029
Jokowi mengatakan bahwa sirkuit telah rampung dikerjakan. Hanya paddock dan grand stand yang masih dalam pengerjaan.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu optimistis sirkuit Formula E bisa rampung tepat waktu. Dia menyebut masih ada waktu untuk menuntaskan persiapan.
"Yang tinggal dikejar paddock dan untuk grand stand-nya. Masih ada waktu habis lebaran," tuturnya.
Baca Juga: Pascaputusan MK, PDIP Gresik Minta Bawaslu Tindak Pejabat dan TNI-Polri Tak Netral di Pilkada 2024
Anies memastikan persiapan Formula E berjalan lancar. Dia berkata pembangunan menyisakan fasilitas pendukung. "Secara umum track-nya sudah 100 persen," ucap Anies.
DKI Jakarta akan menjadi tuan rumah gelaran Formula E 2022. Sirkuit Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) akan menghelat balapan pada 4 Juni 2022.
Baca Juga: Umroh Pakai Hijab, DPR RI Minta Selebgram Transgender ini Ditangkap
Tapi, seperti kita ketahui, selama ini program unggulan Gubernur Anies Baswedan itu terus mendapat “guncangan politik” dari PDIP dan PSI. Sejumlah fraksi di DPRD DKI Jakarta berkali-kali mengajukan hak interpelasi terhadap program Gubernur Anies itu.
Bukan hanya dua parpol pendukung utama Jokowi itu yang mengguncang secara politik. Para buzzer yang pendukung fanatik Jokowi juga gencar mendistorsi program Gubernur Anies.
Kini Jokowi justru menunjukkan kemesraan politik bersama Anies saat meninjau program presitisius itu.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Sampaikan Bela Sungkawa Atas Wafatnya Agus Sunoto Imam Mahmudi
Nah. Apakah PDIP, PSI, dan para buzzer langsung panas dingan? Atau justru mereka menyupport kemesraan politik itu agar bangsa ini tak terpecah belah seperti selama ini? Atau mereka semakin brutal sehingga tak pernah tercipta keharmonisan berbangsa?
Fraksi PDIP di DPRD DKI Jakarta mengaku tak berniat menjegal penyelenggaraan ajang balap mobil listrik Formula E lewat usulan interpelasi atau hak bertanya yang mereka usulkan ke pimpinan. PDIP mengklaim hanya ingin transparansi Pemprov DKI terkait anggaran yang telah dikeluarkan.
Baca Juga: Pemilih PDIP dan Demokrat di Jombang Terbelah, Dukung Warsubi-Salman pada Pilkada 2024
Seperti dilansir CNN, Fraksi PDIP DPRD DKI diketahui merupakan satu dari dua fraksi, selain PSI yang mengusulkan interpelasi terkait pelaksaan balap Formula yang rencananya digelar 4 Juni mendatang.
"Kita enggak pernah ingin menggagalkan penyelenggaraan Formula E, yang kita interpelasikan bukan menggagalkan, tapi ingin membuka lebih dalam transparasi anggaran dan sebagainya," kata Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI, Gembong Warsono.
Gembong mengaku tak ingin uang commitment fee senilai Rp560 miliar yang telah digelontorkan digunakan seenaknya. Sebab, kata dia, uang tersebut berasal dari rakyat.
Baca Juga: Dukung Swasembada Pangan, Menteri ATR/BPN: Butuh Tata Kelola Pertanahan yang Baik
"Ketika ini duit rakyat, enggak boleh siluman seperti ini, karena duitnya sudah kita gelontorkan kepada Jakpro, seolah-olah Jakpro seenaknya melaksanakan itu," kata dia.
Gembong menegaskan bahwa Interpelasi Formula E tetap bisa dilanjutkan meski sempat diskors September 2021 lalu. Rencananya, Fraksi PDIP akan mengajukan ke bamus agar interpelasi bisa diagendakan lewat paripurna.
Banyak sekali para tokoh dan pengamat mengomentari “kemesraan Jokowi-Anies” itu. Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai bahwa ini merupakan momen indah harmonisasi hubungan Jokowi dan Anies yang selama ini selalu dihadap-hadapkan.
Baca Juga: Vinanda-Gus Qowim dapat Pesan Peningkatan Industri Pariwisata dari Jokowi
Seperti dilansir detik.com, menurut Adi Prayitono, Jokowi dan Anies sepertinya ingin sama-sama memastikan Formula E sukses untuk kebaikan bersama, bukan hanya untuk Jakarta dan Istana, tapi untuk rakyat Indonesia seluruhnya.
Ia juga menilai bahwa Jokowi ingin meninggalkan kesan tak hanya MotoGP Mandalika yang 'diurus'. Kesan tersebut riuh di antara pendukung Jokowi dan Anies sehingga perlu 'dibatalkan' dengan peninjauan sirkuit Formula E.
Selain itu, menurut Adi Prayitno, sepertinya Jokowi ingin menghilangkan kesan menganakemaskan sirkuit MotoGP Mandalika dan menganaktirikan Formula E. Kesan yang selama ini cukup kuat di mana Jokowi dan Anies seakan berjarak cukup jauh. Padahal Istana dan Balai Kota berdekatan. Bahkan Anies pernah jadi pembantu Jokowi. Tapi karena perbedaan politik kedua sering dibentur-benturkan pendukungnya.
Anies juga tak bisa mengklaim kesuksesan Formula E sebagai kerja keras Ibu Kota. Namun, dengan ada 'campur tangan' Jokowi, gelaran Formula E terlihat jadi ajang seluruh masyarakat Indonesia.
Kesan lain, menurut Adi Prayitno, bisa untuk mengakhiri perang medsos cebong versus kadrun. "Mestinya ini menjadi momen perdamaian dan mengakhiri perang antara cebong dan kadrun yang selama ini bikin pengap suasana batin kebangsaan kita. Saatnya cebong dan kadrun melebur jadi satu. Satu Indonesia. Tak ada guna ribut terus, malah membuat bangsa ini saling memelihara kebencian," kata Adi Prayitno. (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News