JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) hari ini melaporkan kinerja keuangannya untuk kuartal pertama tahun 2022, dengan pertumbuhan yang kuat pada pendapatan dan EBITDA.
Menurut President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha, pertumbuhan laba itu didorong oleh peningkatan basis pelanggan, inovasi produk, program integrasi merger yang efektif, dan pengendalian biaya yang bijaksana.
Baca Juga: Kampanyekan Anti Hate Speech, Indosat Ooredoo Gelar Festival Film Pendek
Ia mengatakan, IOH berkomitmen untuk terus menghadirkan inovasi produk, mengintegrasikan jaringan, dan menempatkan pengalaman pelanggan sebagai fokus utama operasional bisnis.
"Pada kuartal pertama tahun 2022, IOH meluncurkan beberapa inisiatif digital, termasuk UCan dan Bima Kredit. Selain itu, IOH juga memperkuat kerja sama strategis dengan para mitra global pada penyelenggaraan Mobile World Congress lalu untuk membawa teknologi dan solusi terbaik ke Indonesia," katanya, Kamis (28/04/2022).
Selain itu, integrasi karyawan dan jaringan IOH juga dipercepat. Sebesar 20 persen dari inisiatif integrasi perusahaan dari strategi implementasi 9 kuartal telah selesai. Sementara sinergi aktual lebih cepat dari target.
Baca Juga: Rayakan Kemerdekaan ke-78 RI, Indosat Adakan Pesta Rakyat IM3 di Madiun
"Perseroan dengan cepat melakukan proyek percontohan untuk mengintegrasikan jaringannya dengan teknologi Multi-Operator Core Network (MOCN) setelah selesainya merger," katanya.
Sebagai entitas baru hasil penggabungan pada awal 2022, IOH resmi menjadi bisnis telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia.
"Dengan skala dan kekuatan yang lebih besar, IOH akan terus memberikan pengalaman digital kelas dunia kepada pelanggan. IOH akan terus menciptakan nilai lebih bagi pelanggan dan pemegang saham, serta mempercepat transformasi digital Indonesia," ucap Vikram.
Baca Juga: Konser Collabonation Tour di Pamekasan Sukses Hibur Ribuan Masyarakat
Dalam jangka panjang, IOH akan mendukung pemerintah dalam memberikan pemerataan akses teknologi digital di Indonesia dengan memperkuat infrastruktur jaringan melalui penambahan 11.400 site baru dan perluasan jangkauan jaringan ke 7.660 desa baru di seluruh tanah air. Hal itu ditargetkan selesai pada tahun akhir tahun 2025. (diy/ari)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News