SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menargetkan percepatan vaksinasi dosis kedua dan ketiga setelah libur lebaran 1443 H. Percepatan vaksinasi digenjot guna mencapai target agar seluruh daerah kabupaten kota di Jatim segera bisa masuk ke level 1. Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Jumat (6/5/2022) pagi.
Gubernur mengatakan, imbauan ke pemkab/pemkot untuk segera mengambil ancang-ancang guna menancapkan gas percepatan vaksinasi covid-19 dosis kedua dan booster bisa dilakukan begitu libur lebaran selesai pekan ini.
Baca Juga: Berhasil Bangun Ketangguhan Bencana, IRB Jatim Konsisten Turun 36,23 Poin di 5 Tahun Terakhir
"Kami serius mengimbau agar seluruh pemda di Jatim melakukan percepatan vaksinasi khususnya dosis dua dan booster begitu libur lebaran selesai. Kita ingin agar seluruh kabupaten/kota di Jatim segera bisa masuk ke PPKM level 1," tegas Gubernur Khofifah.
Sebagaimana diketahui, ada standarisasi baru penetapan level PPKM yang ditentukan berdasarkan ketercepaian vaksinasi yang ditetapkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Di mana untuk bisa berstatus level 1, maka setiap daerah harus bisa melaksanakan vaksinasi dosis kedua sebanyak 70 persen dari total sasaran. Ini berbeda dengan standar sebelumnya, di mana PPKM Level 1 bisa dicapai oleh daerah yang capaian vaksinasi dosis pertama minimal 70 persen.
Baca Juga: Pj. Gubernur Adhy Apresiasi Kinerja Bapenda Jatim Sebagai Ujung Tombak Pendapatan Daerah
Gubernur Khofifah menegaskan stok vaksin di wilayah Jatim dalam kondisi yang sangat cukup untuk merealisasikan percepatan vaksinasi tersebut.
"Untuk bulan ini saja, provinsi ini sudah memiliki 1.141.314 dosis vaksin untuk stok. Jumlah itu terdiri dari beberapa merek. Ada, Sinovac, AstraZeneca, Moderna, Sinopharm, Pfizer, Johnson & Johnson, serta Covavax. Stok paling banyak adalah Pfizer. Jumlahnya mencapai 119.354 dosis," kata Khofifah.
Diperkirakan, stok vaksin tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan percepatan vaksinasi selama bulan ini. Karena itu, Satgas Covid-19 Jatim belum mengajukan permintaan tambahan dosis ke pusat. Menurut Khofifah pengajuan penambahan dosis vaksin baru akan dilakukan Pemprov Jatim minggu terahir bulan ini. Bulan ini ia meminta agar distribusi penyuntikan stok vaksin di masing-masing daerah bisa dimaksimalkan.
Baca Juga: Ribuan Warga Mojokerto Ikuti Senam Sehat Bareng Gus Barra dan Kosgoro Jawa Timur
Untuk detail teknis pelaksanaannya, percepatan vaksinasi diprioritaskan untuk kabupaten/kota yang masih menyandang status PPKM level 2 dan 3. Targetnya, cakupan vaksinasi dosis kedua di wilayah-wilayah itu harus sudah di atas standar minimal 70 persen. Selanjutnya percepatan dosis ketiga (booster).
\Sejauh ini di antara 38 kabupaten/kota di Jatim, 12 kabupaten kota berstatus PPKM Level 1, kemudian sebanyak 25 kabupaten/kota menerapkan PPKM level 2. Sementara itu, satu daerah lainnya masih berstatus level 3.
Baca Juga: Lepas Kafilah MTQ Korpri 2024, Pj. Gubernur Adhy Optimis Jatim Bawa Pulang Gelar Juara Umum
"Kita berharap seluruh daerah di Jatim bisa mencapai level 1 dan vaksinasinya bisa segera menyeluruh. Dengan begitu harapannya kasus semakin terkendali, masyarakat semakin sehat dan nyaman beraktivitas dan ekonomi Jatim semakin cepat pulih," pungkas Gubernur Khofifah.
Sementara itu, diketahui saat ini capaian vaksinasi dosis satu di Jatim sudah mencapai 92,83 persen. Kemudian untuk capaian vaksinasi dosis kedua sudah mencapai 78,65 persen. Dan capaian vaksinasi booster di Jatim telah mencapai 15,96 persen. Khusus untuk capaian vaksinasi dosis ketiga atau booster yang paling tinggi adalah Kota Mojokerto (47,88 persen), Kota Surabaya (43,83 persen), Kota Madiun (32,55 persen), serta Kota Malang (28,69 persen). (dev/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News