JAKARTA, BANGSAONLINE.com – Inilah sikap politik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Partai banteng moncong putih itu memastikan tak mencapreskan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. Partai yang dikomandani Megawati Soekarnoputri itu justru akan mencalonkan Puan Maharani Soekarnoputri sebagai presiden RI pada 2024.
Kepastian itu disampaikan anggota DPR RI Fraksi PDIP Masinton Pasaribu. “Puan ditempa sejarah dan waktu. Dia dari muda sudah diajak oleh ibundanya Megawati Soekarnoputri dan almarhum ayahandanya Taufiq Kiemas ketika jaman Orde Baru,” kata Masinton Pasaribu di Jakarta, Ahad (15/5/2022).
Baca Juga: Hartono dari Fraksi PDIP Resmi Jabat Wakil Ketua DPRD Kabupaten Mojokerto 2024-2029
Masinton dikenal luas sebagai orang kepercayaan Megawati Soekarnoputri. Masinton inilah yang paling gigih memperjuangkan goalnya Revisi UU KPK dan UU Cipta Karya yang menjadi misi utama PDIP. Gelombang penolakan dari rakyat tak menyurutkan langkah Masinton sehingga dua UU itu ditetapkan oleh DPR RI.
(Aksi politik Puan Maharani menangis di depan publik saat Presiden SBY menaikkan harga BBM)
Baca Juga: Pascaputusan MK, PDIP Gresik Minta Bawaslu Tindak Pejabat dan TNI-Polri Tak Netral di Pilkada 2024
Dikutip Genpi.co, Masinton membeber prestasi Puan Maharani saat jadi calon anggota DPR RI 2009 yang berhasil mengantongi suara terbanyak. Saat itu Puan mendapatkan 242.505 suara, terbanyak kedua secara nasional.
“Ini tentunya hasil kerja keras. Bahwa dia cucu Bung Karno dan putri Bu Mega memang benar. Tapi dia dipersiapkan, dikader, dan mengkader dirinya untuk memimpin masyarakat,” kata Masinton yang mantan aktivis 98.
Saat itu Puan maju sebagai caleg lewat Jawa Tengah.
Baca Juga: Umroh Pakai Hijab, DPR RI Minta Selebgram Transgender ini Ditangkap
Masinton juga bercerita sukses Puan yang lain. “Ketika dia menjabat ketua fraksi, Puan mampu memimpin dan mengorkestrasi sikap oposisi. Itu tidak mudah,” puji Masinton.
(Prabowo Subinato. Foto: dok.pri)
Dalam politik nasional PDIP memang cukup berperan dan berpengaruh. Terutama sebagai partai oposisi pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Sampaikan Bela Sungkawa Atas Wafatnya Agus Sunoto Imam Mahmudi
Para politikus PDIP pernah melakukan aksi drama politik dengan cara menangis di depan publik saat Presiden SBY menaikkan harga BBM. Termasuk Puan Maharani.
Bahkan Megawati Soekarnoputri menentang secara terbuka kebijakan Presiden SBY yang memberikan bantuan tunai kepada masyarakat. Dengan mengusap air mata, Mega mengatakan bahwa kebijakan bantuan uang tunai itu sama dengan mendidik rakyat Indonesia bermental peminta.
Saat itu spanduk PDIP bertulisan: Tolak Kenaikan BBM! merata seluruh Indonesia. Tapi ketika Presiden Jokowi yang disebut Mega sebagai petugas partai PDIP menaikkan harga BBM berkali-kali, Mega dan para politikus PDIP mendukung penuh.
Baca Juga: Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Life Begins at Fourty
(Ganjar Pranowo. Foto: Antara)
Begitu juga pemberian bantuan uang tunai. Kini Menteri Sosial RI Tri Rismaharini yang tak lain Ketua DPP PDIP justru cenderung menghapus bantuan sembako. Risma – panggilan mantan Wali Kota Surabaya – itu justru banyak memberikan bantuan uang tunai.
Padahal banyak masyarakat mengeluh karena bantuan uang tunai itu lekas habis dan tidak dibelikan sembako, sehingga kurang tepat sasaran.
Baca Juga: Pemilih PDIP dan Demokrat di Jombang Terbelah, Dukung Warsubi-Salman pada Pilkada 2024
Masinton juga bercerita sukses Puan saat menjadi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK). “Jadi Menko, yang membawahi delapan sampai sembilan kementerian tentu itu luar biasa,” kata Masinton.
Nah, menurut Masinton, dengan rekam jajak seperti itu, maka Puan Maharani, bisa sukses mencalonkan diri dan terpilih sebagai Presiden RI pada 2024 nanti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News