JEMBER, BANGSAONLINE.com - Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Jember mengerahkan puluhan petugas untuk mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan. Terdapat 95 personel dari DKPP Jember yang bersiaga di 8 pasar hewan.
Kepala DKPP, Andi Prastowo, memaparkan ciri-ciri pada sapi yang terjangkit PMK. Secara umum, sapi yang sedang terpapar dapat dilihat langsung pada fisiknya
Baca Juga: Jelang Iduladha, Dispaperta Sidoarjo Temukan 3 Sapi Terinfeksi Virus PMK di Pedagang Hewan Kurban
"Awal mula yang jelas, sapi demam tinggi, kalau dites suhunya bisa 40 derajat dan lebih. Untuk Jember uji labnya ke Malang," ujarnya, Senin (23/5/2022).
Adapun ciri-ciri sapi yang terpapar PMK yakni, sapi tidak mau makan dan pangkal kakinya terlihat pecah-pecah serta diiringi dengan gusi dan lidah yang mengalami luka seperti sariawan, sehingga mulut mengeluarkan buih dan liur yang berlebih.
Puluhan petugas DKPP Jember berada di Pasar Hewan Kalisat, Mayang, Ambulu, Tempurejo, Ajung, Rambipuji, Kencong, dan Sumberbaru. Mereka bertugas pada jam-jam operasional pasar hewan.
Baca Juga: 21 Ekor Sapi Mati Mendadak, DKKP Kabupaten Kediri Lakukan Rapid Test
Ia menuturkan, sapi yang tidak tertangani saat terpapar PMK akan segera mati. Oleh sebab itu, Andi meminta agar masyarakat segera melapor pada petugas Dinas KPP Jember yang bersiaga di pasar hewan jika mengetahui sapi yang dengan ciri-ciri terjangkit PMK.
"Kalau ada yang terindikasi segera melapor, agar segera ditangani,” pungkasnya. (yud/bil/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News