SURABAYA (BangsaOnline) - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI melakukan kerjasama dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya. Kerjasama ini, Pihak Kemenpora menyediakan beasiswa kepada 30 aktivis kepemudaan untuk melanjutkan studinya di Pasca Sarjana UINSA.
Bertempat di hotel Green SA-Inn Jl Juanda Surabaya, Memorandum of Understanding (MoU) kerjasama tersebut ditandatangani oleh Asisten Deputi Bidang Pengembangan Kepemudaan Kemenpora RI, Dr Hamka Huda Noer dan Direktur Pasca Sarjana UIN-SA, Prof Dr Husein Aziz, MAg, disaksikan Deputi Bidang Pengembangan Kepemudaan Kemenpora RI, Dr H. Sakhyan Asmara MSP dan PR I UIN, Prof Dr H Ali Mufrodi MA.
Tampak ikut hadir di acara tersebut, para dosen Pasca Sarjana UIN-SA, rektor UINSA Prof H Abd A'la tidak hadir, tapi diwakili PR I Dr Yamsul Huda M.Fil.I dan PR III UIN, Prof Dr H Ali Mufrodi MA dan PR III , tidak tampak pula pejabat dari Dispora Provinsi Jatim. Kepala Deputi Syakhyan didampingi asisten deputi, Dr Hamka Huda Noer.
Menurut Deputi Bidang Pengembangan Kepemudaan, Drs. H. Sakhyan Asmara MSP, MOU Kemenpora dan UIN-SA ini memberikan beasiswa bagi 30 aktivis kepemudaan, baik aktivis kepemudaan yang bersifat keagamaan ataupun nasionalis. Setiap mahasiswa nantinya per semesternya dianggarkan 15 juta. Selama 4 semester berarti Rp 60 juta x 30 mahasiswa = Rp 1.800.000.000.-
Hanya saja, uang tersebut tidak diterimakan langsung pada mahasiswa. "Dana itu dikelola oleh pihak kampus sebagai biaya operasional program pendidikan. Mahasiswa free tanpa uang sepeser pun," ujar H. Sakhyan Asmara MSP.
Persyaratan yang harus dipenuhi, pendaftar beasiswa berumur maksimal 28 tahun. Jika maksimal 28 tahun pada saat mendaftar, maka mahasiswa tersebut akan lulus pada umur 30 tahun. Hal ini menjadi syarat utama, karena mengacu pada Undang-Undang tentang kepemudaan yaitu dianggap pemuda jika berumur 16-30 tahun.
Kerjasama Kemenpora dengan UINSA dilakukan selama 5 tahun. Perpanjangan dilakukan setelah lima tahun. Setiap angkatan akan ada penambahan kuota, tetapi penambahan tersebut diakui H. Sakhyan Asmara MSP, masih dalam tahap pembicaraan dengan Menpora H Imam Nahrawi.
Demi menyuksesakan program beasiswa dari Kemenpora ini, Pasca Sarjana UINSA
membuka program studi baru, yakni Kosentrasi Studi Islam Kepemudaan. "Untuk menyukseskan program Pak Menteri, kami membuka program studi baru yakni kosentrasi Studi Islam Kepemudaan," ujar Direktur Pasca Sarjana UINSA, Prof Dr Husein Aziz, MAg.
Dr. H. Masdar Hilmi, wakil Direktur Pasca Sarjana UINSa juga menambahkan, program studi baru yang dibuka UINSA diarahkan pada kemampuan dalam mencetak pemuda yang berkarateristik yang dilandasi dengan ilmu keislaman, serta teori dalam kelas hanya sebesar 25%.
"Selebihnya akan digunakan dengan studi terapan. Karena output kita menginginkan adanya pemuda yang berkarakter, maka studinya berifat terapan dan teori hanya pendukung," urainya.
Kerjasama dengan UINSA ini merupakan kerjasama yang kelima karena sebelumnya Kemenpora juga bekerja sama dengan UI, UGM, UNSU, dan UNHAS dalam bidang yang sama. Kampus-kampus tersebut dipilih oleh Kemenpora untuk memberikan pemerataan bagi pendidiakn di Indonesia.
"Semangat Pak Menteri adalah mencetak para aktivis kepemudaan yang akademis yang bisa menjadi motor penggerak kepemudaan, dan diharapkan juga nantinya akan bisa mendongkrak semangat kepemudaan dan bisa menyadarkan pemuda yang bermasalah," imbuh Syakhyan.
Disebutkan, Kemenpora melihat pemuda masa sekarang banyak bermasalah. Untuk menyadarkan serta membenahi hal tersebut, perlu diciptakan maskot kepemudaan agar bisa membantu mendongkrak kemampuaan yang dimiliki generasi muda masa mendatang. Maskot tersebut yaitu mahasiswa yang masuk dalam program beasiswa ini.
Setelah mahasiswa program beasiswa ini lulus, merka diikat secara dinas sesuai dengan kemampuanya, seperti dikutkan dalam Asian Games pada tahun 2018, serta ditempatkan di instansi-instansi yang membutuhkan seperti duta antinarkoba bagi BNN, dan masih banyak lagi instansi lainya.
Sahyan Asmara jmengapresiasi apa yang telah dilakukan kampus UIN Sunan Ampel dengan membuat program studi baru yang bisa mengkerucutkan keinginan Kemenpora.
Diakuinya, dari empat kampus yang diajak kerja sama, hanyalah UINSA yang mampu memberikan ruang terbuka bagi Kemenpora. "Saya sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh UIN SA karena memberikan wadah bagi pemuda melalui program studi baru tersebut," pungkasnya.
Baca Juga: Jadi Ajang Pencarian Bibit Atlet, Kejuaraan Tarkam Kemenpora 2024 di Nganjuk Resmi Dibuka
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News