SIDOARJO (BANGSAONLINE.com) - Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Sidoarjo tidak setuju adanya wacana mengurangi luasan lahan hijau di Sidoarjo yang muncul di panitia khusus (pansus) IV DPRD Sidoarjo yang tengah membahas Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Rencana Detail Tata Ruang Kawasan (RDTRK).
“Saya tidak setuju. Kalau itu dilakukan (mengurangi lahan hijau), ya sudah tidak benar. Itu sudah di luar kewenangan pansus (Pansus IV RDRTK),” tandas Ketua DPC HKTI Kabupaten Sidoarjo, Hadi Subiyanto, Jumat (17/4).
Baca Juga: Petrokimia Gresik di Usia 52 Tahun, Dorong Kemajuan Pertanian dan Industri Kimia Berkelanjutan
Ia mengaku sudah mendengar wacana mengurangi lahan hijau muncul dalam pembahasan Raperda RDRTK yang kini tengah dibahas Pansus IV DPRD Sidoarjo.
Terkait dalih Lahan Pertanian dan Pangan Berkelanjutan (LP2B) seluas 12.205 hektar dan hanya mengelompok pada wilayah Kecamatan Tulangan, Krembung, Prambon dan Balongbendo sehingga bakal memunculkan disparitas (kesenjangan) ekonomi dengan wilayah lainnya, Hadi mengaku tidak setuju.
“Ya mestinya petani yang dilindungi. Bukan malah mengalihkan lahannya untuk peruntukan lain,” tegas Hadi, yang juga anggota DPRD Sidoarjo.
Baca Juga: Dukung Peningkatan Produksi Padi, Babinsa Lakukan Pendampingan dalam Percepatan Pompanisasi
Hadi Subiyanto bahkan mensinyalir wacana itu muncul bagian dari manuver oknum anggota Pansus IV RDRTK. “Kalau ada rencana mengurangi lahan hijau itu, apa nggak karena ada kepentingan oknum anggota pansus,” duga Hadi. Ia menyebut, mestinya, lahan hijau di Sidoarjo seluas 23.000 hektar, karena wilayah Sidoarjo seluas 72.000 hektar. Sedangkan saat ini lahan hijau sudah berkurang hingga 12.000 dari semula sekitar 16.000 hektar.
Terpisah, Ketua Pansus IV RDRTK HM Dhamroni Chudlori menegaskan pihaknya bakal berusaha mempertahankan lahan hijau seluas 12.025 hektar. Hanya saja, pansus akan mengkaji titik lahan hijau yang berpusat di Kecamatan Tulangan, Krembung, Prambon dan Balongbendo.
“Kalau luasannya akan kami pertahankan. Namun akan kami kaji tingkat penyebarannya itu,” tandasnya dihubungi BANGSAONLINE.com, Jumat (17/04) malam.
Baca Juga: Jelang Musim Tanam, Dirut Petrokimia Gresik Blusukan ke Distributor dan Kios Pupuk
Dhamroni mengaku pansus juga mengkaji produktifitas luasan lahan hijau tersebut. Politisi PKB ini menyatakan, kajian tingkat sebaran lahan hijau semata untuk mendongkrak sisi ekonomi lahan itu. Soal tudingan adanya oknum Pansus IV yang bermain, ia meminta menyebut namanya. “Silahkan sebut namanya. Tunjuk hidung saja, jangan hanya asal menuding,” tandas Cak Dam, panggilan karib politisi asal Kecamatan Tulangan ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News