GRESIK, BANGSAONLINE.com - Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Forum Kota (Forkot) Gresik angkat bicara soal PT Freeport Indonesia (FI) yang menetapkan 9 desa yang masuk ring 1 proyek Smelter di kawasan Java Integrated Industrial Ports and Estate (JIIPE). Penetapan sejumlah desa di Kecamatan Manyar dan Bungah dianggap sangatlah kecil.
"Masih terlalu kecil kalau hanya 9 desa ditetapkan Freeport masuk ring 1. Karena itu, Forkot mendesak agar jangkauan wilayah diperluas," kata Ketua LSM Forkot Gresik, Haris S Faqih, melalui keterangan tertulis yang diterima BANGSAONLINE.com, Rabu (1/6/2022) malam.
Baca Juga: Pascakebakaran, Presdir PTFI Inspeksi Lokasi Common Gas Cleaning Plant di Smelter Gresik
Menurut dia, keberadaan proyek Smelter di kawasan JIIPE merupakan proyek strategis nasional. Seharusnya, lanjut Haris, pihak terkait bisa menampung lebih banyak desa di Kabupaten Gresik dalam hal ketenagakerjaan.
"Jadi, jangan hanya 9 desa. Kabupaten Gresik itu ada 330 desa dan 26 kelurahan," ungkapnya.
Ia menduga, penetapan itu hanya akal-akalan PT FI untuk meminimalisir distribusi dana corporate social responcibility (CSR) di kemudian hari.
Baca Juga: Tuntut Tenaga Kerja, Warga Mengare Komplek Gresik Demo Smelter PT Freeport Indonesia
“Itu tidak adil untuk masyarakat yang terdampak secara langsung atas keberadaan proyek Smelter di Gresik," ujarnya.
Bogel (sapaan akrab Haris) menyebut jika landasan penetapan desa ring 1 proyek Smelter ditentukan berdasarkan radius, mestinya ada belasan desa yang terdampak secara langsung di Kecamatan Manyar, Bungah, dan sekitarnya.
"Kalau landasannya adalah radius, harusnya ada 14-16 desa yang menjadi ring 1 proyek Smelter," tuturnya.
Baca Juga: Freeport Indonesia Raih 4 Penghargaan Good Mining Practice Award 2024
Ia menegaskan, desa yang memiliki radius dekat dengan proyek Smelter di Kecamatan Manyar yakni, Desa Leran, Gumeno, Peganden, Betoyo Guci, dan Betoyo Kauman.
"Seharusnya desa-desa tersebut juga masuk ring 1,” imbuhnya.
Baca Juga: Jokowi Resmikan Smelter Grade Alumina, Erick Thohir Paparkan Dampak soal Impor Alumnium
Forkot, kata Haris, meminta PT FI agar menelaah kembali hasil kajiannya terkait jangkauan wilayah desa yang masuk ring 1 proyek Smelter.
"Kalau itu tetap diteruskan, Forkot akan membangun konsolidasi secara bersama dengan warga, untuk menelaah dan menyikapi perihal itu," pungkasnya.
Sebelumnya, PT FI secara resmi mengumumkan 9 desa di Kabupaten Gresik yang masuk ring 1 proyek Smelter. Adapun sejumlah desa yang dimaksud yakni 5 di Kecamatan Manyar (Manyar Sidorukun, Manyarejo, Manyar Sidomukti, Karangrejo, dan Banyuwangi) dan 4 di Bungah (Bedanten, Tanjung Widoro, Kramat, dan Watuagung). (hud/mar)
Baca Juga: Dampingi Jokowi Resmikan Smelter Freeport di Gresik, Pj Adhy Karyono Optimis Dongkrak Perekonomian
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News