KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Selain menyampaikan aspirasi, program Jumat Ngopi Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana juga dimanfaatkan sebagai ajang mempromosikan produk oleh pelaku usaha.
Seperti yang dilakukan oleh Trijoto, pembuat Jamu Mojo asal Desa Melati, saat Jumat Ngopi di Kantor Kecamatan Mojo pada Jumat (36/2022) lalu.
Baca Juga: Usai Mediasi Antara Warga Satak Kediri dan LMDH Budi Daya, Hak Garap Lahan Perhutani Dibagi Rata
Trijoto menawarkan jamunya itu untuk langsung diminum oleh bupati yang akrab disapa Mas Dhito itu. Setelah menyampaikan keluhannya, dirinya langsung mengambil jamu itu dan diberikanya pada orang nomor satu di Kabupaten Kediri itu.
“Diminum mas, maaf ini bisa untuk (mengobati) asam urat, rematik, tekanan darah tinggi dan jantung,” ucapnya dengan nada cepat.
Untuk lebih meyakinkan Bupati Dhito bahwa produknya aman untuk diminum, Trijoto memanggil teman-temannya untuk mencoba jamu berwarna merah itu di hadapan orang nomor satu di Kabupaten Kediri itu.
Baca Juga: Dukung Mas Dhito, Gus Kautsar Siap Ditoto
Melihat ulah Trijoto yang percaya diri, sontak membuat semua orang yang mengikuti program tersebut tertawa. Kemudian, bupati yang hobi mengendarai vespa itu pun meminum jamu mojo tersebut.
Namun, usai Mas Dhito meminum produk Trijoto ini, sang empunya jamu baru memberikan informasi mengenai efek samping yang ditimbulkan setelah meminumnya.
“Setelah diminum, akan merasa rileks dan kemudian ngantuk. Cocok bagi yang susah tidur,” cetus Trijoto.
Baca Juga: Gerindra Yakini Dhito-Dewi Bisa Jadi Perpanjangan Tangan Pemerintah Pusat
“Loh ngantuk beneran, pak,” canda Dhito
Sementara, Trijoto juga sempat menyampaikan keluhannya kepada Dhito yang terkendala legalitas karena belum adanya tes laboratorium ataupun persyaratan yang mewajibkan adanya pendampingan oleh apoteker dalam pembuatannya.
“Saya punya masalah di legalitas,” ujar Trijoto.
Baca Juga: Pimpinan Gereja Ortodok Rusia, Apresiasi Pembangunan Pesantren Jatidiri Bangsa di Kediri
Mendengar keluhan salah satu warganya, Dhito menginstruksikan kepada dinas kesehatan untuk melakukan pendampingan dalam proses pembuatan jamu tersebut.
“Tolong nanti Dinas Kesehatan maupun dinas terkait lainnya untuk bantu Pak Trijoto,” pintanya. (kominfo)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News