Peringati HUT ke-71, Wabup Rouf Ajak IBI Lamongan Berkontribusi Turunkan Stunting

Peringati HUT ke-71, Wabup Rouf Ajak IBI Lamongan Berkontribusi Turunkan Stunting Wabup Abdul Rouf saat memberangkatkan peserta jalan sehat.

LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Ikatan Bidan Indonesia () Cabang menggelar jalan sehat dalam rangka memperingati HUT ke-71.

Kegiatan yang diberangkatkan langsung oleh Wakil Bupati Abdul Rouf itu berlangsung di halaman Ruko Demangan Regency .

Baca Juga: Pemkot Pasuruan Meriahkan Hari Ikan Nasional dengan Lomba Masak dan Senam Gemarikan

Di hadapan 1.307 bidan yang mengikuti jalan sehat, Wabup Rouf mengajak bersama-sama berkolaborasi menjadi bagian penting dalam memberikan kontribusi penurunan di .

Mengingat prevelensi di pada tahun 2021 di angka 20,5 persen dan ditargetkan turun di bawah 14 persen di tahun 2024.

“Kolaborasi penanganan yang tidak bisa ditangani satu sektor atau dinas saja, tapi dilakukan bersama-sama secara kolaboratif. Peran bidan tidak ringan. Bidan merupakan garda terdepan dalam menyelamatkan kesehatan dan kelahiran generasi bagsa ini,” ucap .

Baca Juga: Satgas TMMD 122 Gandeng Pemkab Kediri Gelar Workshop Olahan Makanan Sehat

Menurutnya, berbagai kegiatan pendampingan juga terus dilakukan untuk menekan angka . Di antaranya, Pemkab telah membentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK) sebanyak 1.038 tim dengan jumlah anggota sebanyak 3.108 orang yang terdiri dari tenaga kesehatan, kades PKK, dan kader KB.

Pendampingan itu ditujukan kepada calon pengantin (catin), ibu hamil, dan ibu yang memiliki anak baduta (usia 0-23 bulan) agar percepatan penurunan berjalan efektif dan tepat sasaran.

Tak hanya persoalan , perayaan HUT bertemakan "Perjalanan Panjang Profesi Bidan Mewujudkan Generasi Unggul Menuju Indonesia Maju" tu juga diharapkan sebagai pelecut untuk menekan angka kematian ibu dan bayi di .

Baca Juga: Ultraman Turun Tangan Bantu Warga Terdampak Kekeringan di Lamongan

Untuk itu, Rouf menekankan agar jumlah kasus kematian ibu dan bayi di terus menurun.

“Kesehatan ibu dan bayi masih menjadi persoalan yang terus dihadapi. Di mana terdapat 23 kasus atau 148,29 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. Sementara jumlah kasus kematian bayi ada 80 kasus atau 5,16 per 1.000 kelahiran hidup di Kabupaten ,” pungkasnya. (qom/ari)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO