Hadiri Jambore Harganas, DP3AP2KB Kota Kediri Ingin Perkuat Peran Keluarga Cegah Stunting

Hadiri Jambore Harganas, DP3AP2KB Kota Kediri Ingin Perkuat Peran Keluarga Cegah Stunting Suasana Jambore Peringatan Harganas di Kompleks Wisata Goa Selomangleng, Kota Kediri. Foto: Ist.

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Kader Pembantu Petugas Keluarga Berencana Kota (PPKBK) dan Sub menggelar jambore dalam rangka memperingati (Harganas) ke-29. Acara itu mengambil tempat di Kompleks Wisata Goa Selomangleng, Selasa (28/6/2022).

Jambore itu dihadiri oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Kediri, Sumedi. Dalam sambutannya, ia berharap agar kegiatan tersebut dijadikan momentum untuk memperkuat peran keluarga dalam mencegah stunting.

Baca Juga: Pulihkan Kesehatan Mental Warga di Manisrenggo, Pemkot Kediri Gelar Trauma Healing

"Pemerintah pusat menargetkan untuk tahun 2024 angka stunting dapat turun 14 persen secara nasional," ujarnya seraya mengatakan bahwa angka stunting di Kota Kediri telah mencapai 12 persen.

Sumedi mengajak seluruh kader agar lebih sering melakukan kunjungan ke rumah-rumah warga untuk memberikan edukasi tentang stunting. Hal itu sesuai dengan tema yang diusung dalam jambore, yaitu “Bersama Kita Bisa Cegah Stunting”.

Dalam kesemapatan itu, ia juga mengapresiasi para Kader PPKBK Mojoroto yang mampu menggelar jambore secara swadaya. Diketahui, anggaran penyelenggaraan jambore itu berasal iuran para kader PPKBK, kader KB, penyuluh KB, dan Tim Penggerak .

Baca Juga: Tingkatkan Ketahanan Paaredi, TP PKK Bersama DP3AP2KB Kota Kediri Gelar Sosialisasi Parenting

Kegiatan jambore tersebut, sumber pendanaannya berasal dari swadaya para Kader PPKBK Kecamatan yang diikuti oleh seluruh Kader KB kelurahan di wilayah Kecamatan Mojoroto, penyuluh KB dan Tim Penggerak .

"Semoga kegiatan ini menjadi penyemangat untuk para peserta dalam upaya mencegah stunting dan mewujudkan Kota Kediri bebas stunting pada tahun 2024," ucapnya.

Kata Sumedi, target itu tak bisa diwujudkan tanpa kolaborasi lintas sektor. Karena itu, dibutuhkan sinergi untuk deteksi dini stunting.

Baca Juga: Juara 1 Lomba TPK Kota Batu, Desa Beji Jadi Pelopor Pencegahan Stunting

"Masyarakat juga harus diberikan edukasi agar peduli bahwa mencegah stunting tidak hanya soal pemenuhan gizi, sanitasi bagus, dan air bersih, tetapi juga pola parenting yang baik," pungkasnya.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut perwakilan dari BKKBN Provinsi Jawa Timur dan Ketua Tim Penggerak . (uji/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO