JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Dalam upaya penjemputan paksa MSAT, tersangka pencabulan yang bersembunyi di Pondok Pesantren Shiddiqiyyah, Ploso, Kabupaten Jombang, polisi mengamankan sebanyak 320 simpatisan dan sukarelawan.
"Total ada 320 simpatisan dan sukarelawan yang diamankan dan 20 di antaranya masih anak-anak. Saat ini masih terus dilakukan pendataan di Polres Jombang," tutur Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto, Kamis (07/07/22).
Baca Juga: Kasus Dugaan Penggelapan Dana Kompensasi Pileg 2019 PPP Sampang Dihentikan Polisi, Mengapa?
Diungkapkan, ratusan simpatisan tersebut tidak hanya berasal dari dalam Kabupaten Jombang, namun ada yang berasal dari luar Kabupaten Jombang, bahkan ada yang berasal dari luar pulau.
"Banyak yang dari luar kota, ada Malang, Banyuwangi, Jogja, Semarang, bahkan ada yang dari luar pulau yakni Lampung (Sumatra)," terang Dirmanto.
Baca Juga: Tak Kuasai Birahi, Seorang Ayah di Surabaya Setubuhi dan Aniaya Putri Kandungnya
Hingga hari menjelang petang, pencarian terhadap MSAT masih terus dilakukan di dalam area ponpes. Pihaknya meminta agar keluarga tersangka untuk kooperatif.
"Kami mengimbau kepada pihak keluarga daripada MSA untuk bekerja sama dan kooperatif," ucapnya.
Hingga berita ini diturunkan, polisi masih melakukan pencarian di lingkungan pondok. "Sementara kita fokus di pondok ini karena banyak ruangan-ruangan yang kosong untuk digeledah," pungkas Dirmanto.
Baca Juga: Oknum Anggota DPRD Jatim Warga Sampang Diduga Aniaya Istri Siri yang Berprofesi DJ
Perlu diketahui, proses penjemputan paksa oleh polisi terhadap putra kiai yang terjerat kasus pencabulan ini berlangsung sejak pukul 07:00 WIB. (aan/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News