MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Mojokerto melaksanakan penyembelihan sebanyak 292 hewan kurban, yang terdiri dari 117 ekor sapi dan 175 ekor kambing.
Ketua LDII Kabupaten Mojokerto Drs HM Yohan Abdulillah, SH menjelaskan, sebelum penyembelihan hewan kurban, jemaah LDII melaksanakan Salat Idul Adha di lapangan depan masjid LDII. Setelah itu, pelaksanaan penyembelihan hewan kurban lalu dagingnya dibagikan kepada masyarakat luas.
Baca Juga: Bawaslu Kabupaten Mojokerto Terima 11 Aduan Dugaan Pelanggaran Pemilu, 1 Perkara Ditangani Kejari
"Ini bagian dari amal ibadah yang mempunyai nilai ketakwaan yang tinggi, dengan pahala yang besar. Proses penyembelihan dilakukan pada tanggal 10 Dzulhijjah bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha. Pelaksanaannya tepat setelah Salat Idhul Adha. Menyembelih hewan merupakan bentuk rasa syukur kita sebagai seorang hamba Allah SWT," jelas Abah Yohan, sapaan HM Yohan Abdulillah di ruang kerjanya, Senin (11/7/2022).
Ia mengungkapkan, hikmah di balik ibadah kurban itu adalah melatih kesabaran dan ketakwaan kepada Allah SWT. Seperti halnya saat Allah SWT menguji kesabaran dan ketakwaan dari Nabi Ibrahim saat diperintah menyembelih putra yang dicintainya. Karena kesabaran dan ketakwaannya, Nabi Ibrahim melaksanakan perintah itu.
"Ketika Nabi Ibrahim akan menyembelih putra tercintanya, Allah SWT langsung menggantinya dengan kambing yang sehat dan besar. Nah, di balik hikmah itu, Lembaga Dakwah Islam Indonesia telah melaksanakan penyembelihan hewan kurban. Kita juga menikmati hikmah Idul Adha, yaitu sebelum tanggal 9 Dzulhijjah, kita melaksanakan Puasa Arafah. Yang pahala Puasa Arafah itu menghapus dosa 1 tahun sebelumnya dan 1 tahun sesudahnya," ungkapnya.
Baca Juga: Paslon Mubarok Komitmen untuk Wujudkan Pemerintahan yang Bersih dari KKN
Sebemlumnya, Abah Yohan juga telah bekerja sama dengan petugas kesehatan hewan, agar saat warga LDII Mojokerto melakukan pembelian lembu dan kambing betul-betul layak secara kesehatan. Khususnya terbebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK) pada lembu.
"Juga aman bila dikonsumsi masyarakat luas yang menerima penyaluran daging kurban dari LDII. Dengan berkurban, kita meneladani keikhlasan Nabi Ibrahim AS. Menurut pria yang tinggal di Desa Jasem Ngoro, begitu besar pahala berkurban, warga LDII selalu diimbau untuk berkurban sesuai kemampuan masing-masing juga untuk memupuk solidaritas sosial," pungkasnya. (ris/ari)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News