SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan dukacita mendalam atas wafatnya Shinzo Abe, Mantan Perdana Menteri Jepang, pada Jumat (8/7/2022) lalu. Jenazah Shinzo Abe telah dimakamkan pada Selasa (12/7/2022) lalu.
Ucapan belasungkawa dan penghormatan atas wafatnya Shinzo Abe disampaikan secara langsung oleh Gubernur Khofifah di hadapan Konsulat Jenderal Jepang Takeyama Kenichi, di Kantor Konsulat Jenderal Jepang, Jalan Sumatera No. 93 Surabaya, Kamis (14/7/2022).
Baca Juga: Presiden Jokowi Jadi Saksi Pernikahan Yusuf dan Jihan, Khofifah: Sebuah Kehormatan yang Luar Biasa
Gubernur Khofifah menuturkan, PM Shinzo Abe merupakan salah satu pemimpin negara yang hangat dan bersahaja. Shinzo Abe dikenal sebagai pemimpin negara yang disegani oleh masyarakat dunia termasuk Indonesia.
Sebagai Perdana Menteri terlama yang pernah dimiliki Jepang, tentunya sosok Shinzo Abe sangat lekat dengan kemajuan dan keberhasilan Negeri Sakura di kancah Internasional. Di masa kepemimpinannya, berbagai kerja sama baik yang bersifat regional maupun multilateral antara Jepang dan Indonesia, bahkan Jawa Timur, banyak terjalin.
Oleh karena itu, kabar duka tersebut mengagetkan semua pihak, termasuk Gubernur Jatim. Terlebih kejadiannya bertepatan saat Khofifah melaksanakan ibadah haji.
Baca Juga: Hari Lahir Pancasila, Khofifah: Membumikan Pancasila Jangan Sampai Hanya Jadi Jargon
Khofifah pun menyampaikan dukacita mendalam bagi keluarga PM Shinzo Abe, serta masyarakat Jepang secara umum. Baik yang ada di Jepang maupun yang tengah berada di belahan dunia mana pun, termasuk yang berada di Jawa Timur.
"Atas nama Pemerintah Provinsi dan Masyarakat Jatim, kami menyampaikan belasungkawa yang sangat mendalam atas wafatnya Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. Saya ucapkan belasungkawa mendalam khususnya bagi keluarga beliau, serta seluruh masyarakat Jepang di mana pun berada, khususnya yang sedang berada di Jawa Timur," ungkapnya.
Tak sendiri, Gubernur Khofifah juga hadir dengan Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati dan Sekda Kabupaten Pasuruan yang hadir mewakili Bupati Pasuruan dalam agenda yang sama, yakni menyampaikan rasa belasungkawa.
Baca Juga: Gandeng Konsorsium Perusahaan Jepang, Pemkot Mojokerto MoU Pengelolaan TPST
Bukan tanpa alasan, kedua wilayah tersebut, tercatat sebagai kabupaten dengan persentase kerja sama tertinggi dengan Jepang. Investasi Jepang di Kabupaten Pasuruan mencapai Rp0,54 triliun atau Rp540 miliar, dan di Kabupaten Mojokerto mencapai Rp0,25 triliun atau Rp250 miliar.
"Kita (red: Jawa Timur) banyak menjalin kerja sama dengan Jepang. Utamanya di bidang ekonomi. Investasi perusahaan Jepang di Jatim sangat terasa manfaatnya, tentunya dari penyerapan tenaga kerja," jelas Khofifah.
Maka dari itu, pihaknya juga mengingatkan agar semangat kerja sama yang telah dibangun baik antar Pemerintah Jepang dan Provinsi Jawa Timur harus terus dipertahankan dan ditingkatkan.
Baca Juga: Santuni Anak Yatim Terbanyak di Jawa Timur, Khofifah Apresiasi Pemkab Tuban
"Mari bersama kita doakan anggota keluarga almarhum Mr. Abe diberikan kesabaran dan ketabahan. Semoga kerja keras serta semangat beliau bisa kita teladani untuk mewujudkan masa depan yang baik bagi seluruh warga dunia," pungkasnya.
Sementara itu, Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya Takeyama Konichi mengungkapkan rasa terhormatnya atas kehadiran Gubernur Khofifah bersama jajarannya untuk mengisi buku ucapan bela sungkawa.
Baca Juga: Kenapa Gaya Jalan Khofifah sangat Cepat? Ini kata Pakar Bahasa Tubuh
"Terima kasih atas waktu yang telah diluangkan untuk berkunjung ke tempat kami. Kami merasa terhormat atas kehadiran ke Ibu Gubernur," ucap Takeyama.
Untuk diketahui, Shinzo Abe pertama kali menjabat sebagai Perdana Menteri Jepang pada 26 September 2006 hingga 26 September 2007. Baru setahun menjabat, Shinzo Abe mengundurkan diri karena masalah kesehatan.
Selanjutnya, ia kembali menjabat pada periode II (tahun 2012-2017), periode III (tahun 2017-2019), dan periode IV (tahun 2019-2021). Namun pada 28 Agustus 2020, Shinzo Abe mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Perdana Menteri Jepang karena sakit radang usus besar. (dev/rev)
Baca Juga: SPSI Jatim Dukung Khofifah Maju Pilgub 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News