SURABAYA, BANGSAONLINE.com - PT Pembangkitan Jawa-Bali (PT PJB) melalui salah satu unit bisnisnya, unit maintenance repair & overhaul (UMRO) menghadirkan layanan baru. Yaitu berupa maintenance strategy guna mendukung pengembangan Pembangkit Listrik Tenga Panas Bumi (PLTP) di Indonesia.
Layanan ini disosialisasikan PT PJB melalui webinar yang diikuti 20 perusahaan dari dalam dan luar negeri kalangan ahli geothermal. Gelaran ini menjadi bukti kesiapan PT PJB dalam mengelola maintenance PLTP di Indonesia.
Baca Juga: SIG Akselerasi Dekarbonisasi dan Transisi Energi Hijau untuk Pabrik di Tuban
Webinar ini adalah wadah sharing pengalaman pengelolaan pemeliharaan pembangkit sekaligus ajang silaturahmi dengan stakeholder dari kalangan geothermal.
Lebih dari 400 peserta terpantau mengikuti gelaran webinar yang menghadirkan narasumber Ir. Remi Harimanda, MBAT (Technical Director – ORMAT Indonesia); Ir. Dodi Herman, M.M. (Geothermal and Power Generation Expert); dan Dr. Ir. Henry Pariaman, S.T., M.T., I.P.M. (PJB UMRO).
PLTP di Indonesia punya potensi yang sangat besar untuk mendukung capaian target bauran EBT Pemerintah sebesar 23 persen pada 2025, serta net zero emission (NZE) di tahun 2060. Dalam RUPTL 2021-2030 ditunjukkan bahwa salah satu rencana pengembangan pembangkit energi baru terbarukan (EBT) terbesar adalah melalui PLTP dengan total target 3.355 MW (kumulatif) pada tahun 2030.
Baca Juga: Gandeng Milion Limbah Indonesia, Rekosistem Resmikan Reko Hub Driyorejo Seluas 16.000 Meter Persegi
Direktur Pengembangan dan Niaga PT PJB, Iwan Purwana, menyatakan kesiapan PJB untuk mengolaborasikan kompetensinya di bidang maintenance strategy dalam mendukung pengembangan PLTP di Indonesia.
“PJB telah menangani pemeliharaan pembangkit di sejumlah negara. Proyek terbaru ada di Bangladesh dan Laos. Kami juga telah mengembangkan software secara online yang bisa segera dieskalasi jika potensi geothermal jadi dieksekusi,” paparnya.
Ia berharap para stakeholder mulai dari PLN Group, asset owner PLTP, pelaku usaha bisnis operasi dan pemeliharaan pembangkit, asosiasi panas bumi, hingga akademisi dapat bersinergi dalam mengoptimalkan potensi panas bumi di Indonesia.
Baca Juga: SIG GHoPO Tuban Terima Penghargaan Pelopor Industri Hijau dari Gubernur Jatim
Target pengembangan PLTP cukup relevan menilik besarnya potensi sumber daya panas bumi yang dimiliki Indonesia.
Senada, VP Panas Bumi PT PLN (Persero) Hendra Yu Tonsa, menyatakan pentingnya sinergi dan kerja sama dari berbagai pihak dalam proses pengembangan EBT. Terlebih saat ini sektor energi tengah menghadapi 2 tantangan penting berupa krisis iklim dan pembangunan sektor energi yang berkelanjutan.
“Berkaitan dengan proses pembangunan energi terbarukan, tentulah dukungan, kerjasama, dan sinergi semua pihak sangat diperlukan terutama dalam membangun ekosistem bisnis energi masa depan yang handal dan berkelanjutan,” ungkapnya. (diy/rev)
Baca Juga: SIG Raih Penghargaan Proper Emas dan Tujuh Proper Hijau dari KLHK
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News