Permintaan Gas Elpiji Nonsubsidi di Blitar Turun Hingga 10 Persen, ini Penyebabnya

Permintaan Gas Elpiji Nonsubsidi di Blitar Turun Hingga 10 Persen, ini Penyebabnya Salah satu distributor elpiji nonsubsidi di Blitar.

BLITAR, BANGSAONLINE.com - Permintaan di turun hingga 10 persen. Hal itu disebabkan karena harga gas nonsubsidi naik sejak 10 Juli 2022 lalu.

Kenaikan ini mengakibatkan penurunan permintaan di pasaran, termasuk di .

Manager Area PT Gas Elpindo Jaya, Rahadian Eka Priyanto, mengaku sejak diberlakukan kenaikan harga, terjadi penurunan permintaan di pasaran hingga 10 persen.

"Kita memasok sekitar 500 agen se- Raya. Memang sejak ada kenaikan gas nonsubsidi, permintaan menurun antara 5-10 persen," ujar Rahadian, Senin (18/07/2022).

Dia mengungkapkan, kenaikan harga gas nonsubsidi sekira Rp 2ribu per kilogram. Ia mencontohkan, untuk gas 12 kg yang sebelumnya Rp188.700, kini menjadi Rp213 ribu. Kemudian untuk gas 5,5 kg sekarang menjadi Rp100 ribu, dari sebelumnya Rp88.800.

"Kalau pasokan per hari dari Pertamina tetap mas. Yang turun itu permintaan pasar. Ini saja masih ada sebagian pasokan yang kemarin belum terdistribusi ke agen. Karena memang tidak ada permintaan," ujarnya.

Rahadian menambahkan, sejak Desember 2021 kenaikan gas nonsubsidi sudah empat kali. Di mana awalnya harga gas nonsubsidi untuk 5,5 kg senilai Rp65 ribu, sedangkan 12 kg senilai Rp139 ribu.

"Sejak akhir tahun 2021 sampai sekarang, kenaikan gas non subsidi sudah 4 kali," imbuhnya.

Untuk diketahui, kenaikan LPG 5,5 kg dan 12 kg yang mulai berlaku 10 Juli 2022 dikarenakan mengikuti perkembangan minyak dan gas dunia. Kenaikan itu dinilai bisa berkontribusi terhadap inflasi di Indonesia. (ina/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Ikuti Google Maps, Mobil Pikap di Blitar Dilewatkan Jembatan Bambu, Nyaris Terporosok':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO