JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Provinsi Jawa Timur bakal mempercantik dan memperkuat konten di Anjungan Jawa Timur di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Hal ini dilakukan untuk menyambut dan mendukung pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
Renovasi Anjungan Jawa Timur di TMII ini seiring dengan renovasi TMII yang juga dilakukan Pemerintah Pusat jelang KTT G20. Renovasi tersebut merupakan tindak lanjut dari arahan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian yang meminta para kepala daerah untuk merenovasi anjungan daerahnya masing-masing di TMII.
Baca Juga: Dukungan Para Pekerja MPS Brondong Lamongan untuk Menangkan Khofifah di Pilgub Jatim 2024
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pun sudah melakukan peninjauan untuk mengawali rencana tersebut. Pihaknya sekaligus melakukan rapat koordinasi terbatas dengan beberapa Kepala OPD Pemprov di Anjungan Jawa Timur, Kompleks TMII, Jakarta Timur, Selasa (19/7/22).
Dalam kesempatan itu, Gubernur Khofifah meninjau secara detail bangunan-bangunan yang ada di Anjungan Jawa Timur. Seperti replika Candi Penataran di bagian depan pintu masuk, bangunan khas kabupaten/kota di Jatim seperti bangunan rumah adat dapur Pacitan, rumah adat Bangkalan, rumah adat Sumenep, rumah adat Situbondo, Pendopo Ponorogo, rumah dokar, bangunan panggung kesenian, serta joglo.
Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo
Hasil peninjauan itu, Gubernur Khofifah memberikan sejumlah catatan untuk perbaikan. Baik pembenahan fisik maupun konten yang ditampilkan di Anjungan Jawa Timur ini. Ia menginginkan agar daya tarik dan potensi masing-masing kabupaten/kota di Jatim lebih dimaksimalkan lagi.
“Dari hasil peninjauan Pak Mendagri ke anjungan-anjungan daerah yang ada di TMII pada tanggal 17 Juli lalu, sebenarnya Anjungan Jatim ini masuk kategori perbaikan ringan. Namun kami akan memaksimalkan, terutama dalam mengangkat potensi kabupaten/kota di Jatim untuk trade, tourism dan investment (TTI),” katanya.
Selain pembenahan fisik, lanjut Khofifah, pihaknya juga akan melengkapi Anjungan Jawa Timur dengan teknologi sebagai upaya digitalisasi. Antara lain, dengan menggunakan artificial intelligence untuk menampilkan konten wisata dan budaya. Sehingga pengunjung bisa menikmati walaupun belum berkunjung langsung ke lokasi tersebut.
Baca Juga: Survei Poltracking Terbaru, Khofifah-Emil Melejit Tinggalkan Risma-Hans dan Luluk-Lukman
“Jadi proses digitalisasi ini harus dimaksimalkan terutama yang bisa menampilkan informasi Trade, Tourism, and Investment Jatim,” katanya.
“Tentunya ini akan kami kebut sehingga siap sebelum pelaksanaan KTT G20 Oktober mendatang,” terang orang nomor satu di Jatim ini.
Gubernur Khofifah juga mengajak para bupati wali kota se-Jatim untuk bisa menampilkan keunggulannya di Anjungan Jatim, guna memaksimalkan potensi masing-masing daerah. Baik melalui pertunjukan seni, pameran produk, dan potensi unggulan dari setiap daerah.
Baca Juga: Sukses Implementasikan Tata Kelola SPK Efektif dan Terukur, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari BSN
“Jadi Anjungan Jawa Timur ini sebenarnya sudah sering digunakan untuk promosi budaya, pergelaran seni budaya, pameran produk unggulan ekonomi daerah sampai dengan seminar dan lokakarya. Jadi potensi ini akan kita maksimalkan lagi,” katanya.
Anjungan Jatim tidak hanya dipakai untuk menyelenggarakan kesenian daerah dari kabupaten/kota yang ada di Jatim, tapi juga seniman asal Jatim yang ada di Jabodetabek. Kemudian pameran produk UMKM kabupaten dan kota di Jatim, serta tempat berkumpulnya paguyuban warga Jakarta dan sekitarnya yang berasal dari Jatim.
Baca Juga: Survei ARCI: Khofifah-Emil Dominan di Mataraman
Dengan memaksimalkan potensi ini, Khofifah berharap Anjungan Jawa Timur dapat menarik perhatian para delegasi KTT G20.
“Harapan kita ketika para delegasi G20 ini datang dan melihat potensi yang dimiliki Jawa Timur, mereka kemudian akan tertarik untuk berinvestasi di Jatim,” katanya. (dev/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News