MALANG, BANGSAONLINE.com - Kamis (23/04), sejak pagi, petani dan pekerja sibuk memanen padi dari persawahan milik beberapa warga di Kecamatan Kepanjen. Panen yang dikoordinasi H Muhammad berhasil memanen 25 ton gabah di lahan sekitar 5 hektare. Padi-padi itu langsung ditebas Badan urusan logistik (Bulog) Sub Divisi Regional (subdivre) VII Malang.
Itulah sebagian aktivitas Bulog Subdivre VII Malang yang berkantor di jalan Ratewu 16 Malang ini untuk mengamankan pangan nasional. Wilayah kerja Subdivre VII sendiri meliputi Kota Batu, Kota Malang, Kabupaten Malang, serta Pasuruan kota dan kabupaten.
Baca Juga: Pjs Bupati Trenggalek Tinjau Gudang Bulog
“Kami siap untuk terjun ke lapangan untuk memantau panen raya petani. Pembelian gabah itu dalam rangka peningkatan ketahanan pangan melalui swasembada beras. Kami terus berupaya melakukan peningkatan pengadaan serta penyediaan beras berkualitas,” ungkap Arsyad Kepala Subdivre VII Bulog Malang.
Pembelian gabah langsung pada petani atau gabungan kelompok tani (Gapoktan). Pembelian Bulog ini nantinya akan dijadikan beras untuk didistribusikan menjadi beras miskin (raskin) atau beras Operasi Pasar (OP) sekaligus beras buat korban bencana.
Tim Bulog yang terdiri dari Nurhasan SH sebagai Wakil kepala (Waka) Bulog Malang, Kepala seksi (Kasi) Perencanaan dan Pengembangan Usaha (PPU) Dermawan Sugiarto, SE dan dibantu staf PPU Nita Kartika siap turun ke lapangan untuk jemput bola.
Baca Juga: Jaga Kestabilan Ekonomi Masyarakat, Pemkot Batu Gelar Gerakan Pangan Murah
“Kita siap beri pelayanan terbaik untuk mencapai taraf kesejahteraan hidup. Tentunya semua itu tak lepas dari kerja keras tiga instrument yang begitu banyak membantu pengadaan sekaligus penyediaan beras Bulog,” urai mantan Kepala Subdiv Perberasan selama 1 tahun lebih ini.
Tiga instrument itu, menurut mantan Kepala UPGB, adanya Mitra Kerja Pembimbingan, terciptanya Unit Pengelolaan Gabah dan Beras (UPGB) yang memiliki skill (kemampuan) dan Satuan tugas (Satgas) Pengadaan.
“Persediaan beras digudang Bulog saat ini tercukupi hingga 4 bulan kedepan. Perkiraan saya, kita tidak sampai mengalami keterlambatan beras, karena Bulog masih memiliki penyimpanan beras (tandon) di gudang sebanyak 20 ribu ton,” ujar dia.
Baca Juga: Tanggapi Hasil Rakor Pengendalian Inflasi Daerah, Pemkot Kediri Siapkan Pelbagai Upaya
Arsyad mengimbau pada seluruh petani, Gapoktan, Kepala desa (Kades) serta para pengurus Kelompok Tani Nelayan Andalan maupun elemen lainnya untuk berpartispasi mengingformasikan sekaligus menyetorkan hasil panen gabahnya ke Bulog. Hal itu untuk menjaga atau menstabilkan ketahanan pangan melalui Bulog Subdivre VII Malang.
Berdasarkan Inpres no 5 tahun 2015, Perum Bulog siap membeli gabah dan beras produksi dalam negeri dengan ketentuan dan rincian sebagai berikut:
Komponen | GKP | GKG | Beras Medium | ||
Kadar Air | Maksimal | 25% | 14% | 14% | |
Hampa / Kotoran | Maksimal | 10% | 3% | - | |
Derajat Sosoh | Minimal | - | - | 95% | |
Butir Patah | Maksimal | - | - | 20% | |
Butir Menir | Maksimal | - | - | 2% | |
Harga (Rp/Kg) | |||||
Tingkat Petani | 3700 | - | - | ||
Tingkat Penggilingan | 3750 | 4600 | - | ||
Digudang Bulo | - | 4650 | 7300 |
Untuk informasi lebih lanjut hubungi Kantor Bulog Subdivre VII Malang Jl. Retawu 16 Malang No.Telp : (0341) 573006. NB: Gabah Kering Panen (GKP), Gabah Kering Giling (GKG).
Baca Juga: Jelang Panen Raya, Bulog Kancab Mojokerto Siap Serap Gabah dari Petani
Tim Bulog yakni Waka Bulog Nurhasan,SH dan Kasi PPU Dermawan S,SE saat berada di lapang bersama para pekerja panen.
Hasil panen yang diborog Bulog di tumpuk di depan halaman masjid,di samping Ponpes dan SMK Miftahu Huda Kepanjen, Kamis (23/04). (adv)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News