MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Pemkab Mojokerto mendapat penghargaan kategori Kabupaten Baik VIII dari Gubernur Jawa Timur atas capaian target pelaksanaan BIAN periode Januari sampai Mei 2022.
Penghargaan yang sama diberikan kepada Kabupaten Gresik (Kabupaten Baik I), Kabupaten Lamongan (Baik II), Kabupaten Sidoarjo (Baik III), Kabupaten Banyuwangi (Baik IV), Kabupaten Jombang (V), Kabupaten Bojonegoro (Baik VI), dan Kota Surabaya.
Baca Juga: Dalam Sehari, Pemkab Mojokerto Raih 2 Penghargaan Pelayanan Publik Terbaik
Penghargaan itu diserahkan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang diwakili Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak kepada Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, dalam agenda Rapat Koordinasi (Rakor) Program Prioritas Bidang Kesehatan Provinsi Jawa Timur tahun 2022 dan Launching Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN).
"Tapi kita tidak boleh reaktif menyikapi suatu fakta yang baru muncul dari media, kita tanya dulu dengan seksama. Pemerintah yang paling berkompeten di situ, baru kemudian kita mengambil langkah," jelas Emil.
Lebih lanjut Emil juga mengatakan, pentingnya imunisasi pada anak dapat mencegah Kejadian Luar Biasa (KLB) Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I).
Baca Juga: Di Hadapan Mendagri, Anggota DPR RI Ungkap Tumpukan Uang dan Pelanggaran ASN dalam Pilbup Mojokerto
"Ini ada Campak, Rubella, Difteri, Pertusis, Tetanus Neonatorum, Hepatitis B," jelasnya.
Emil mengatakan, masih banyak target yang harus dikejar dan diselesaikan agar anak-anak terlindungi dari PD3I. Pihaknya juga terus mencanangkan BIAN ini agar menjadi suatu gebrakan yang terkoodinir, terstruktur dan semua bergerak fokus pada bulan ini.
"Dan ini terbukti, selama ini BIAN bisa berhasil kita laksanakan di PAUD-PAUD, kita laksanakan di TK, di posyandu di ponkesdes, puskesmas pembantu rumah sakit dan semuanya dicatat," jelasnya.
Baca Juga: Pemkab Mojokerto Kebut Pembangunan Jembatan
Dalam pelaksanaan imunisasi, Emil menjelaskan bahwa setiap imunisasi mempunyai proses pemantuan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Hal ini agar dapat terpantau mana yang sudah vaksinansi dan yang belum.
"Alhamdulillah semua KIPI sudah terpantau, Insyaallah semuanya dalam kondisi yang baik, sebelum imunisasi juga pasti kesehatannya dicek dulu dari anak-anak kita sebelum kemudian diimunisasi," jelasnya.
Emil membeberkan, saat ini terdapat 2,39 juta anak yang menjadi sasaran dalam pelaksanaan imunisasi dengan rentang usia 9 bulan sampai 59 bulan. Ia juga menargetkan imunisasi minimal mencapai 95 persen.
Baca Juga: Respons Kasus 92.000 BPJS Warga Dinonaktifkan, Kiai Asep: Datang ke Puskesmas Cukup Bawa KTP
"Kita juga melaksanakan imunisasi kejar yaitu imunisasi rutin Polio DPT-HB-Hib ini yang belum lengkap didapat saat bayi dan di bawah 2 tahun ini sudah dilaksanakan sejak bulan Mei 2022, kita akan teruskan sampai semua anak yang belum lengkap imunisasinya bisa diimunisasi lengkap sesuai usianya," bebernya.
Ia menambahkan, dalam pelaksanaan imunisasi Polio tetes, Polio suntik, dan DPT-HB-Hib per tanggal 25 Juli ini, masih 20 persen. Di antaranya untuk Polio tetes sudah mencapai 26.500, Polio suntik sebanyak 53.000, dan DPT-HB-Hib sebesar 68.000.
"Makanya kita ingin terus mengejar supaya target minimal kita 80%, Ini bisa tercapai," harapnya. (yep/ari)
Baca Juga: Jembatan Talun Brak Dibangun 2025, Monitoring Pjs Bupati Mojokerto Disambut Syukur Warga
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News