SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Dhilaal Berkat Rahmat Alloh (Dhibra) Shiddiqiyyah Perwakilan Surabaya kembali membangun rumah layak huni untuk warga kurang mampu. Kali ini yang beruntung mendapat bantuan rumah layak huni dari Dhibra Shiddiqiyyah adalah Hartono, warga Jl. Jetis Kulon Gang 1 Nomer 10 H, Kecamatan Wonokromo.
Hari Sutikno, Pengurus Dhibra Shiddiqiyyah Perwakilan Surabaya, mengatakan ini adalah rumah layak huni ke-25 yang dibangun di Kota Pahlawan, sejak tahun 2008. Menurutnya, bantuan tersebut dalam rangka mensyukuri nikmat Kemerdekaan Bangsa Indonesia.
Baca Juga: Dibangun Selama 30 Hari, Rumah Syukur Persembahan Opshid Ngawi Diserahkan ke Penerima
"Pembangunan rumah layak huni ini program rutin tiap tahun untuk mensyukuri Kemerdekaan Bangsa Indonesia," ujar Hari kepada BANGSAONLINE.com, Jumat (5/8/2022).
"Jadi, cara kita mentasyakuri Kemerdekaan Bangsa Indonesia ya dengan seperti ini, bukan mengadakan lomba-lomba seperti pada umumnya," timpal Adri Martono, Sekretaris DPC Organisasi Shiddiqiyyah (Orshid) Surabaya.
Baca Juga: Pemuda Shiddiqiyyah Bangun Rumah Syukur Layak Huni untuk Warga Ngawi
(Sekretaris DPC Organisasi Shiddiqiyyah (Orshid) Adri Martono (kanan), didampingi Pengurus Dhibra Shiddiqiyyah Perwakilan Surabaya Hari Sutikno. Foto: EMWIN/ BANGSAONLINE)
Menurut Adri, sasaran utama bantuan rumah layak huni adalah veteran atau para pejuang Kemerdekaan Bangsa Indonesia. Namun, karena para veteran saat ini banyak yang tinggal di panti asuhan dan mengontrak, maka bantuan juga ditujukan kepada masyarakat umum yang kurang mampu.
"Karena salah satu syarat penerima bantuan rumah layak huni ini adalah status tanahnya harus milik sendiri, minimal petok D atau kalau bisa sertifikat (hak milik). Jadi, meskipun bukan veteran, rumah fakir miskin pun bisa kita banguna. Kita juga tidak memandang suku, ras, dan agama," terang Adri.
Baca Juga: Peringati Hari Sumpah Pemuda ke-95, Opshid FKYME DPD Madiun Serahkan Rumah Syukur
Anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan rumah layak huni kali ini mencapai Rp112 juta yang berasal dari swadaya warga Shiddiqiyyah. "Istilahnya ombyongan, warga Shiddiqiyyah urunan," ungkapnya.
Selain memberikan bantuan rumah layak huni, mulai dari material, tenaga tukang, dan kuli bangunan, Dhibra Shiddiqiyyah juga membantu biaya hidup penerima bantuan selama yang bersangkutan belum bisa menempati rumah barunya.
"Selama (rumahnya proses) dibangun tiga bulan ini, yang punya rumah kan kesulitan tempat tidur, kita sebagai warga Shiddiqiyyah juga membantu biaya kos-kosan selama rumahnya dibangun," sahut Hari Sutikno.
Baca Juga: Opshid Ngawi Serahkan Satu Rumah Syukur pada Warga Desa Pleset
Sementara Hartono, sangat bersyukur bisa mendapat bantuan pembangunan rumah layak huni dari Shiddiqiyyah. "Alhamdulillah, kita dapat bantuan dari Shiddiqiyyah santunan rumah," ungkapnya.
Ia mengungkapkan kondisi rumahnya sebelum dibangun memang tidak layak huni. Terutama saat musim hujan, rumah tersebut selalu kebanjiran. "Tiap malam kalau hujan itu saya selalu nguras, sampai jam 1 pagi," cerita Hartono.
Baca Juga: Peringati Sumpah Pemuda, Organisasi Pemuda Shiddiqiyah Bangun Rumah untuk Warga Desa Pleset Ngawi
(Hartono, penerima bantuan rumah layak huni didampingi sang istri, Azizah (kanan))
Sementara Azizah, istri Hartono, mengungkapkan rumahnya disurvei terlebih dahulu sebelum dibongkar. "Setelah disurvei, terus diajukan bantuan rumah layak huni dan disetujui," katanya.
Hartono bersama istri pun berterima kasih kepada Shiddiqiyyah yang telah memberi bantuan rumah layak huni. "Semoga Shiddiqiyyah selalu lestari jaya," tutup Hartono.
Baca Juga: Syukuri Kemerdekaan Bangsa Indonesia, Shiddiqiyyah Bangun 132 Rumah Layak Huni
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News