KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar, atau yang akrab disapa Mas Abu meyakini bahwa perekonomian di wilayahnya dapat tumbuh pada 2023 walaupun saat ini pandemi Covid-19 belum pulih sepenuhnya. Ia mengungkapkan hal tersebut saat menghadiri Rapat Paripurna DPRD Kota Kediri untuk mendengarkan pidato Kenegaraan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Selasa (16/8/2022).
"Berbagai upaya juga harus terus dilakukan. Menurut data laju perekonomian, pada 2021 mulai merangkak naik di angka 2,5 persen. Saya yakin pertumbuhan ekonomi Kota Kediri pada tahun ini tumbuh mendekati 5 persen,” ujarnya.
Baca Juga: Rocky Gerung Ajak Pemuda di Surabaya Kritis Memilih Pemimpin
Rapat Paripurna dilakukan dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-77 yang bertema Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat. Kegiatan ini dipimpin Wakil Ketua DPRD Kota Kediri Firdaus, dan dihadiri Forkopimda Kota Kediri, Sekretaris Daerah Kota Kediri, anggota dewan, asisten beserta kepala OPD di lingkungan Pemkot Kediri, Direktur BUMD di Kota Kediri, dan tamu undangan yang hadir.
Dalam Pidato Kenegaraan yang disampaikan oleh Presiden Jokowi disebutkan, tantangan yang dihadapi saat ini sangat berat, sulit, dan tidak mudah, semua negara sedang mengalami kejadian yang sama. Menurut dia, krisis kesehatan pandemi Covid-19 belum sepenuhnya pulih dan perekonomian dunia belum sepenuhnya bangkit.
"Tiba-tiba meletus perang di Ukraina sehingga krisis pangan, krisis energi, dan krisis keuangan tidak terhindarkan lagi. Kita tahu 107 negara berdampak krisis dan sebagian di antaranya akan jatuh bangkrut. Diperkirakan 553 juta jiwa terancam kemiskinan ekstrem dan 345 juta jiwa terancam kekurangan pangan akut dan kelaparan. Ujian ini tidak mudah bagi dunia dan juga tidak mudah bagi Indonesia," urai presiden.
Baca Juga: Setubuhi Anak Kandung Sendiri, Pria di Kediri Ditangkap Polisi
“Semua ini harus kita hadapi dengan kehati-hatian dan kewaspadaan. Namun di tengah tantangan yang berat kita patut bersyukur Indonesia termasuk negara yang mampu menghadapi krisis global ini. Indonesia termasuk negara yang berhasil mengendalikan pandemi Covid-19, dan termasuk lima besar negara dengan vaksinasi terbanyak di dunia dengan 432 juta dosis vaksin telah disuntikkan," imbuhnya.
Selain itu, kata Jokowi, inflasi juga berhasil dikendalikan di kisaran 4,9 persen dan ini jauh di bawah rata-rata inflasi ASEAN yang berada di sekitar 7 persen, jauh di bawah inflasi negara-negara maju yang berada di sekitar 9 persen. Ia menyebut APBN mengalami surplus Rp106 triliun sampai pertengahan tahun 2022, .
Sehingga, pemerintah mampu memberikan subsidi BBM, LPG dan listrik sebesar Rp502 triliun pada tahun ini. Presiden menyatakan, ekonomi Indonesia berhasil tumbuh positif di 5,44 persen pada kuartal II tahun 2022 dan neraca perdagangan mengalami surplus selama 27 bulan berturut-turut, surplusnya sekitar Rp364 triliun pada semester I 2022.
Baca Juga: Uniska Jalin Kerja Sama dengan Bank Indonesia Melalui Program Beasiswa
“Capaian tersebut perlu kita syukuri. Fundamental ekonomi kita tetap sangat baik di tengah ekonomi dunia yang sedang bergejolak. Di satu sisi kita harus tetap waspada dan hati-hati, namun di sisi lain agenda besar bangsa harus terus kita lanjutkan untuk meraih Indonesia maju,” ucap Presiden Jokowi. (uji/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News