KOTA MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - DPRD Kota Mojokerto menyoroti proyek ornamen bernuansa etnik di kantor sekretariat pemerintah daerah setempat. Pasalnya, proyek senilai Rp1,5 miliar itu ambruk pada Kamis (18/8/2022) pagi.
Tumpukan material setengah jadi setinggi kurang lebih 4 meter ini hampir menimpa mobil milik anggota dewan yang terparkir, beruntung tidak ada pekerja yang tertimpa material proyek. Ketua Komisi II DPRD Kota Mojokerto, Agus Wahjudi Utomo, langsung melakukan sidak di lokasi.
Baca Juga: Polres Mojokerto Kota Ungkap Kasus Pembunuhan
“Wong adukan semen digenggam saja hancur, jelas kualitasnya amburadul. Ini ya bahasa kasarnya di masyarakat, satu sak semen dicampur pasir satu pikap,” ujarnya.
Politikus Golkar yang berkantor tepat di proyek itu tampak kaget karena tiang tersebut ambruk. Agus kemudian mengambil contoh adukan semen yang mengering untuk melihat kualitasnya, dan berusaha meyakinkan dengan meremas bekas adukan semen.
“Jangan asal dikerjakan, ke depan kualitas proyek harus diutamakan jangan asal aja. Beruntung tidak ada korban jiwa,” tuturnya.
Baca Juga: Sarasehan HUT ke-76, Pataka Kodam V Brawijaya Dijamas 7 Sumber Mata Air Kerjaan Majapahit
Ia menyoalkan proyek ornamen bernuansa etnik di Kantor Sekretariat Pemkot Mojokerto, karena pilar yang dibangun tanpa ada besi penyangga dan tidak memperhatikan keselematan pekerja. Lalu, slup beton bangunan setinggi kurang lebih 12 meter itu hanya sebesar 30 cm², tidak sepadan sama bata dengan kaki bangunan selebar kurang lebih 1,5 meter serta puncak mengecil.
Berdasarkan informasi yang dihimpun BANGSAONLINE.com, CV Ade Saputra yang mengerjakan proyek ini pada 3 Juni lalu dan harus selesai sesuai kontrak, yakni 31 Oktober 2022. Diduga, ambruknya bangunan karena kualitas tidak sesuai spesifikasi.
Sebab, campuran antara semen dan pasir kurang pas sehingga menyebabkan penyangga tidak kuat. Padahal, pilar itu sudah dikerjakan dan berdiri sejak Selasa lalu.
Baca Juga: Pj Gubernur Jatim Berangkatkan 6.596 Peserta Gerak Jalan Mojokerto-Surabaya
Mengetahui salah satu pilar ambruk, pemilik kendaraan di sekitar lokasi panik dan memindahkannya. Saat ini tampak, tumpukan batu bata mulai dibersihkan pekerja.
Sementara itu, Kabid Cipta Karya DPUPR Kota Mojokerto, Yustian, tidak berhasil dikonfirmasi. Beberapa kali ponselnya ditelepon namun tidak diangkat. (yep/mar)
Baca Juga: Khofifah dan Gus Barra Bagikan Nasi Bungkus kepada Korban Banjir di Mojokerto
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News