Polsek Sukolilo Surabaya Tangkap 2 Spesialis Pencuri Motor Sport dari Madura

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Unit Reskrim Polsek Sukolilo menangkap dua spesialis pencuri motor sport dari Pulau Garam. Mereka berasal dari Bangkalan namun berbeda desa, yakni MF (36) warga Desa Tanah Merah dan I (32) dari Desa Saggra Agung.

Kanit Reskrim Polsek Sukolilo, Ipda Pelita, mengatakan bahwa para pelaku membaca situasi sebelum melakukan aksinya dan menyasar pemilik motor sport. Setelah mendapatkan target, MF dan I menunggu di warung kopi.

Baca Juga: Jelang Coblosan, Warga Surabaya ini Dapat Kiriman Minyak Goreng Beserta Foto Paslon Pilgub Jatim

“Para pelaku membaca situasi dengan cara nongkrong di warung kopi,” ujarnya, Rabu (24/8/2022).

Ia mengungkapkan, mereka beraksi pada malam tasyakuran 17 Agustus 2022 dan ditangkap petugas. Awalnya, kata Pelita, MF selaku eksekutor masuk ke halaman parkir rumah korban di Semolowaru Tengah dan merusak kunci motor Yamaha R25 nopol L 5643 FW dengan kunci T.

Pelaku lainnya mengamati situasi dengan duduk di atas motor Honda Beat nopol L 4667 QF. Namun, aksi MF dan I tidak semulus yang direncanakan karena diketahui oleh salah satu anggota Polsek Sukolilo.

Baca Juga: Warga Mulyorejo Digegerkan Janda Bersimbah Darah, Diduga Hendak Bunuh Diri

“Memang, korban tidak mengetahui bahwa motornya dicuri pelaku, namun salah satu anggota saya yang tinggal di daerah situ mengetahuinya dan ditangkap,” kata Pelita.

Dari hasil pemeriksaan, MF pernah ditangkap Polrestabes Surabaya sedangkan I diringkus Polres Bangkalan dengan kasus yang sama. Berdasarkan pengakuan tersangka, mereka memiliki penadah untuk motor sport di Madura.

“Yang pesan kebanyakan warga perbatasan antara Kabupaten Bangkalan dengan Sampang, harga jual bervariasi antara Rp20 juta hingga Rp30 juta,” aku salah satu pelaku.

Baca Juga: Kampung Narkoba di Jalan Kunti Surabaya Kembali Digerebek: 23 Pecandu Direhab, 2 Pengedar Ditangkap

MF mengaku menjual hasil pencurian untuk makan setiap hari dan berfoya-berfoya ke tempat hiburan malam.

“Bekerja sebagai petani tidak ada pendapatan sehingga saya putuskan untuk mencuri dan bila ada hasil lebih saya gunakan untuk dugem,” kata MF. (yan/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News