SUMENEP, BANGSAONLINE.com - Kapal navigasi Bima Sakti yang dikontrak pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep sebesar Rp 600 juta untuk mengantarkan rombongan Bupati safari kepulauan, terpaksa gagal menunaikan tugasnya. Pasalnya, kapal milik pemerintah provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) dikabarkan mengalami kerusakan mesin saat menuju ke pelabuhan Kalianget.
"Tiga bulan sebelum acara ini dilaksanakan, kami sudah mengontrak kapal Bima Sakti. Tapi apa mau dikata, setelah sampai di perairan Gili Manuk, Kabupaten Bangkalan, mesinnya rusak. Sehingga tidak bisa dilanjutkan dan saat ini masih dalam perbaikan," kata Bupati Sumenep A. Busyro Karim.
Baca Juga: Pesan Dandim 0827 Sumenep Usai Hadiri Upacara Peringatan Hari Pahlawan 2024 di Kantor Bupati
Akibat kerusakan mesin, rombongan bupati yang berjumlah sekitar 150 orang yang akan ke pulau Kangean beralih menggunakan kapal cepat Ekspres Bahari yang kapasitasnya hanya bisa memuat penumpang sekitar 275 orang. Kapal yang terbuat dari bahan fiber tersebut harus berperperang melawan ombak setinggi empat meter.
Bahkan, saat gelombang menghantam body kapal, sempat oleng dan nyaris tenggelam. "Perjalanan kita ke kepulauan sungguh 'hebat', banyak kepala dinas dan anggota DPRD yang merangkak karena cuaca ekstrem, tapi Alhamdulillah kita bisa sampai ke pulau Kangean dengan selamat," terang mantan ketua DPRD Sumenep dua periode itu.
Perjalanan menuju pulau kangean ditempuh selama kurang lebih lima jam. Padahal, jika kondisi cuaca normal, perjalanan dari pelabuhan Kalianget ke pelabuhan Batu Guluk, Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean, bisa ditempuh maksimal selama 3 sampai 3,5 jam.
Baca Juga: Dinsos Sumenep Bersama USAID ERAT Gelar Workshop untuk Susun RAD Pemenuhan Hak Disabilitas
Di pulau yang dihuni dua kecamatan, yakni kecamatan Arjasa dengan Kecamatan Kangayan, rombongan bupati hanya bersinggah selama satu hari. Kemudian, mereka melanjutkan "pelesiran" ke pulau Sapaken. Di pulau yang dihuni beberapa pulau kecil itu mereka dijadwalkan hanya tinggal satu hari.
"Sebagai penggantinya ya kita gunakan kapal yang ada, kemarin kita pakai kapal cepat, gak tahu besok (hari ini) kita gunakan kapal apa, karena KN Bima Sakti tidak ada kapal penggantinya," terangnya.
Dari pulau Kangean menuju pulau Sapeken mereka memakai tansportasi laut kapal Perintis Dharma Bahari Sumekar (DBS) Satu. Perjalanan dari pulau kengean menuju pulau sapeken membutuhkan waktu sekitar lima jam.
Baca Juga: Ciptakan Udara Bersih dan Berkualitas, DLH Sumenep dan Medco Energi Tanam Ribuan Pohon
"Kami tidak menyangka jika kita semua bisa sampai disini. Karena melihat perjalanan dari Kalianget menuju Kangean ombaknya sangat besar. Bahkan, kapalnya nyaris oleng ditengah laut," tukas bupati. (fay/rvl)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News