SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Vaksin Merah Putih yang dikembangkan oleh Tim Peneliti Universitas Airlangga bersama PT Biotis Pharmaceutical Indonesia, resmi diberi nama Inavac oleh Presiden RI Joko Widodo.
Menyambut hal tersebut, Gubernur Khofifah Indar Parawansa menyebutkan bahwa masyarakat Jawa Timur dan Bangsa Indonesia bersyukur dan bangga akhirnya Indonesia resmi memiliki vaksin karya putra banga sendiri. Terlebih, Inavac merupakan karya para ilmuwan dari Universitas Airlangga, Surabaya.
Baca Juga: Bakal Gelar Kongres Ke-18, Khofifah Bersama PP Muslimat NU Silaturahmi dengan Menag RI Nasaruddin
"Jadi vaksin yang dulu dikenal Vaksin Merah Putih yang dikembangkan Unair dan PT Biotis, sekarang sudah resmi menjadi Inavac. Alhamdulillah, Indonesia harus berbangga dapat menghasilkan vaksin sendiri dan Insya Allah segera memproduksi vaksin sendiri setelah selesai uji coba pada akhir September 2022, serta mendapat izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) sesuai standart internasional oleh otoritas food and drug administration (FDA)," terang Khofifah Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (29/8/22).
"Setelah izin BPOM RI keluar, maka Vaksin Inavac dapat diproduksi di dalam negeri. Kita bersyukur, alhamdulillah, apalagi ini inisiatornya adalah para Ilmuwan Unair Surabaya, Jatim," ucapnya.
Khofifah memastikan bahwa vaksin dengan platform inactivated virus tersebut mampu memberikan efikasi dengan persentase yang tinggi dalam melawan berbagai varian Virus Corona di Indonesia.
Baca Juga: Rocky Gerung Ajak Pemuda di Surabaya Kritis Memilih Pemimpin
"Jadi, masyarakat tidak perlu hawatir karena efikasi produk dalam negeri ini tidak kalah saing dengan vaksin dari negara-negara lain. Insya Allah, nanti efikasinya akan sangat baik. Prosesnya panjang dengan prosedur panjang pula," jelas orang nomor satu Jatim itu.
Inavac sendiri saat ini telah memasuki fase uji klinis tahap akhir. Di mana, saat ini vaksin itu sedang dikaji melalui injeksi kedua terhadap di beberapa laboratorium uji coba.
Rencananya, uji coba akan selesai pada September 2022 mendatang. Baru setelahnya Inavac akan mendapat izin penggunaan darurat atau EUA sesuai standar internasional FDA, dan bisa diproduksi. Di Indonesia, otoritas itu dipegang oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI.
Baca Juga: Pertama di Indonesia, Pentas Wayang Perjuangan Hadratussyaikh, Dalang Ki Cahyo Kuntadi Riset Dulu
Di akhir, Khofifah meminta masyarakat mengungkapkan kebanggaannya dengan ikut menggaungkan keberhasilan Indonesia menciptakan vaksin. Ia mengajak mereka untuk dapat memanfaatkan platform media sosial dengan meramaikan hashtag #Inavac4Indonesia dan #thanksjokowi.
"Mari kita gaungkan bersama kepada dunia bahwa Indonesia sudah memiliki vaksin sendiri hasil karya anak bangsa dengan meramaikan tagar #inavac4Indonesia dan #thanksjokowi," tegasnya.
Selain Inavac, Indonesia juga bersiap menyambut Indovac yang dulunya disebut Vaksin BUMN buatan PT Bio Farma. Vaksin ini merupakan hasil kolaborasi dengan Baylor College of Medicine, Amerika Serikat.
Baca Juga: Didukung Penyintas Semeru, Rakka dan TPD Lumajang yakin Khofifah-Emil Menang
Baik Inavac maupun Indovac disebut mampu menangani berbagai varian virus Covid-19. Vaksin tersebut juga aman digunakan baik untuk orang dewasa maupun anak-anak sebagai dosis primer maupun booster. (dev)
Area lampiran
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News