Soal 25 Ponpes Fiktif di Situbondo, Ketua PCNU Ingatkan Kemenag: Uang Negara Jangan Salah Sasaran

Soal 25 Ponpes Fiktif di Situbondo, Ketua PCNU Ingatkan Kemenag: Uang  Negara Jangan Salah Sasaran Dr. KH. Muhyiddin Chotib, M.HI. Foto: Syaiful Bahri/BANGSAONLINE.com

SITUBONDO, BANGSAONLINE.com - Ketua Tanfidzyiah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) , Dr. KH. Muhyiddin Chotib, M.HI., menepis kesangsian Kementrian Agama (Kemenang) Kabupaten terhadap pernyataan Ketua Lembaga Amil Zakat dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (Lazisnu) Situbono, H. Rusdiyanto Dzulfikar, tentang 25 pondok pesanren (ponpes) fiktif.

Menurut dia, apa yang dinyatakan Rusdiyanto Dzulfikar itu benar. Artinya, di memang ada 25

“Itu semua benar, kita punya datanya atas laporan verifikasi yang dilakukan oleh RMI yang melibatkan Lazisnu juga. Karena Lazisnu yang memfasilitasi santri yang tidak mampu,” kata Kiai Muhyiddin kepada HARIAN BANGSA di kantor PCNU , Ahad (4/9/2022).

Kiai Muhyidin lalu memberikan dokumen laporan PC RMI kepada PCNU tersebut kepada Syaiful Bahri, wartawan HARIAN BANGSA di . Ternyata di dokumen itu tercatat bahwa dari 202 pesantren yang terdaftar di Kemenag, ditemukan 56 pesantren bermasalah atau 27 % dari total pesantren di . Dalam laporan itu dibagi 3 katagori. Yaitu pesantren yang jelas ada, tidak aktif dan fiktif.

Dari 56 pesantren tersebut dibedakan dalam 2 katagori yaitu: 25 atau tidak ditemukan. Dan 31 pesantren tidak aktif karena santrinya di bawah 15 orang.

Inilah sebaran 56 pesantren bermasalah di :

NO Kecamatan Pesantren Fiktif Pesantren Tidak Aktif
1 Banyuputih 4 1
2 Asembagus 1
3 Jangkar
4 Arjasa
5 Kapongan 1
6 Mangaran 3
7 Panji 2 8
8 3 1
9 Panarukan 4 4
10 Kendit 2
11 Bungatan 2 4
12 Mlandingan 1 8
13 Suboh 2 1
14 Besuki 3
15 Sumbermalang
16 Jatibanteng
17 banyuglugur 1
TOTAL 25 31

Ketika ditanya kenapa NU sendiri yang mengumumkan ke publik tentang . Bukankah lembaga pendidikan pesantren berada di bawah naungan NU yang seharusnya diayomi?

“NU punya misi amar makruf nahi munkar. Kita ingin menjaga marwah pesantren, kita harus punya database yang valid dan riil,” kata Kiai Muhyiddin

Apa juga ditemukan pesantren penerima bantuan ternyata fiktif? Kiai Muhyiddin mengaku pernah mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa ada bantuan  tapi ternyata pesantrennya tidak ada. Akhirnya bantuan itu dicancel.

“Ada beberapa, saya tidak bisa menyebutkan, saya hanya sampaikan ke Kemenag jangan sampai uang negara salah sasaran, begitu saja,” tutur Kiai Muhyiddin

Lihat juga video 'Mobil Pikap Pengangkut Cabe Terguling di Jalur Pantura Situbondo':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO