GRESIK, BANGSAONLINE.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gresik menggelar focus group discussion (FGD) dengan Komunitas Wartawan Gresik (KWG), di aula kantor dinkes setempat, Senin (5/9/2022).
Ada sejumlah program dinkes yang didiskusikan. Mulai dari pembangunan rumah sakit (RS) di wilayah selatan, penanganan stunting, vaksin, imunisasi anak usia dini, dan UHC (universal health coverage).
Baca Juga: Gelar FGD Bersama Polres, Kemenag Tuban Serukan Pilkada Damai Tanpa Hoaks dan Politik Identitas
"Program-program yang tengah dijalankan Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik saya kira sangat bagus, perlu diapresiasi dan di-support. Namun, sejauh ini program tersebut belum terekspos dengan baik, sehingga banyak masyarakat yang belum tahu," ucap Ketua KWG, M. Syuhud Almanfaluty saat memberikan sambutan dalam FGD.
Syuhud mencontohkan program pembangunan rumah sakit di wilayah Gresik Selatan yang masuk dalam Nawa Karsa Bupati Fandi Akhmad Yani dan Wabup Aminatun Habibah.
"Banyak masyarakat tanya bagaimana realisasi program tersebut, kapan mulai dikerjakan, dan saat ini progresnya seperti apa," ungkap wartawan HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE.com ini.
Baca Juga: Banggar DPRD Gresik Pastikan Target PAD 2024 Senilai Rp1,597 Triliun Tak Tercapai
Menurutnya, keberadaan RS di wilayah selatan sudah lama dinanti-nantikan oleh masyarakat di sana. Selain sebagai wujud pemerataan pembangunan, juga untuk mempermudah masyarakat di wilayah selatan untuk mengakses layanan kesehatan.
"Sebagai insan pers, yang merupakan pilar demokrasi keempat setelah eksekutif, legislatif dan yudikatif, pers memiliki peran strategis dalam pembangunan dan kemajuan suatu daerah," tuturnya.
"Untuk itu, KWG siap membantu dinkes untuk mengiformasikan program, inovasi program, target, dan capaian program yang telah dilakukan agar diketahui oleh masyarakat," sambungnya.
Baca Juga: Pendukung Kotak Kosong di Gresik Soroti Rendahnya PAD 2024
Sementara itu, Kepala Dinkes Gresik dr. Mukhibatul Khusnah menyatakan bahwa pembangunan RS di wilayah selatan sudah dalam proses.
RS tersebut akan dibangun di Desa Slempit, Kecamatan Kedamean. Pada APBD 2022, anggaran pembangunan sudah dialokasikan Rp1,1 miliar untuk perencanaan dengan menggandeng Institut Teknologi Surabaya (ITS).
Selain itu, juga dialokasikan anggaran Rp5 miliar untuk pembebasan lahan. Tidak hanya itu, pada APBD-Perubahan tahun 2022 juga dialokasikan Rp5 miliar.
Baca Juga: Ketua DPRD Gresik Minta TAPD Tak Sodorkan Draft KUA PPAS yang Belum Rampung
"Sehingga, total Rp10 miliar. Anggaran itu untuk pembebasan lahan seluas sekitar 7.499 m2. Untuk pembebasan lahan dilakukan oleh dinas pekerjaan umum dan tata ruang (DPUTR)," bebernya.
Adapun untuk pembangunan RS, kata Khusnah, akan dilakukan pada tahun 2023 dengan APBD tahun 2023. Alokasinya Rp82 miliar.
"RS di Gresik selatan akan dibangun tipe C. Yang melaksanakan dinas cipta karya dan perumahan (DCKP). Dinkes serahkan pembangunan ke DCKP karena urusan teknis," terangnya.
Baca Juga: Upaya Dongkrak PAD, Komisi II DPRD Gresik Studi Banding Pengawasan PBG
Dalam FGD tersebut, juga banyak lontaran pertanyaan, masukan, bahkan pujian dari KWG. Mulai soal pelayanan di UPT puskesmas, soal minimnya publikasi program puskesmas, dan lainnya.
Hadir dalam FGD, kepala UPT puskesmas di 16 kecamatan se-Kabupaten Gresik (minus Sangkapura dan Tambak), kepala bidang, kasi, dan pejabat lain di lingkungan Dinkes Gresik. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News