KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Sudah beberapa hari ini, beredar di media sosial tentang maraknya sampah yang dibuang sembarangan di wilayah Kabupaten Kediri. Sampah-sampah tersebut diketahui dibuang di bantaran sungai atau di tempat yang tidak semestinya.
Koordinator Aliansi Relawan Peduli Lingkungan (ARPL) Kediri, Ari Purnomo Adi, mengungkapkan bahwa banyaknya sampah yang dibuang sembarangan itu menunjukkan kurangnya kesadaran sebagian masyarakat akan hidup sehat.
Baca Juga: Jaring Atlet untuk Porprov, Pordasi Kediri Gelar Kejurprov Berkuda di Lapangan Desa Wates
Padahal, selama ini relawan peduli lingkungan, terutama yang tergabung dalam ARPL Kediri, terus melakukan sosialisasi dengan cara terjun langsung untuk membersihkan sampah yang dibuang sembarangan tersebut.
"Kampanye bebas sampah sebenarnya sudah kami lakukan sejak lama. Tidak hanya kampanye dan sosialisasi, kami para relawan juga selalu terjun langsung untuk membersihkan sampah yang dibuang sembarangan itu," ujarnya, Rabu (7/9/2022).
Gerakan bersih-bersih sampah itu, kata dia, juga melibatkan aparat pemerintah dan masyarakat. Harapannya, masyarakat terketuk hatinya sehingga tidak buang sampah sembarangan lagi.
Baca Juga: Buka Rakerda Kejati Jatim 2024 di Kediri, Kajati: Pentingnya Penegakan Hukum Humanis dan Profesional
"Kami sebenarnya tidak menyalahkan 100 persen masyarakat, kenapa harus membuang sampah sembarangan itu. Masalahnya, memang tempat pembuangan sampah di lingkungan yang dekat perkampungan penduduk, memang sangat minim," terangnya.
Idealnya, lanjut Ari, di setiap desa harus ada tempat pembuangan sampah sementara sebagai penampungan, sebelum dibawa ke TPA.
"Kami para relawan itu sifatnya hanya bisa membantu, yaitu ikut membersihkan sampah. Sedangkan yang harus mengambil keputusan adalah pemerintah. Yang jelas, kami para relawan akan terus mendukung upaya pemerintah dalam mengatasi permasalahan sampah ini," tutup pria yang juga Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Kediri itu.
Baca Juga: Gandeng Peradi, Fakultas Hukum Uniska Adakan Ujian Profesi Advokat
Menanggapi masalah ini, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kediri, Putut Agung Subekti, mengaku sudah menyiapkan beberapa langkah untuk mengatasi masalah sampah tersebut.
Di antaranya, DLH akan menggencarkan sosialisasi tentang sampah di berbagai kegiatan dan kesempatan. Kemudian, memberikan bimbingan teknis pengelolaan sampah berbasis masyarakat ke desa-desa dengan output terbangunnya pengelolaan sampah TPS3R (tempat pengelolaan sampah reduce, reuse, recycle) skala desa.
"Kami akan terus mendorong terbentuknya bank sampah di desa, termasuk melakukan gerakan/aksi bersih sampah, memasang papan imbauan di titik-titik tertentu dan dalam waktu dekat ini, kami akan ada aksi bersih sampah di sungai dengan melibatkan para relawan," kata Putut. (uji/mar)
Baca Juga: Uniska dan ID Consulting Jepang Teken MoU Strategis untuk Penyerapan Tenaga Kerja
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News