Dana Program Indonesia Pintar akan Cair Bulan Ini

Dana Program Indonesia Pintar akan Cair Bulan Ini Acara sosialisasi Program Indonesia Pintar. (yuli iksanti/BANGSAONLINE)

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat kurang mampu serta mendorong keberlanjutan pendidikan anak dari keluarga yang kurang mampu, pemerintah Indonesia memperluas cakupan pemberian bantuan tunai untuk pengeluaran personal pendidikan melalui Program Indonesia Pintar.

Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2015 sebesar Rp 12,8 triliun yang diberikan pada keluarga pemegang Kartu KIP (Kartu Indonesia Pintar) akan segera bisa dicairkan pada bulan ini. Pemegang kartu KIP adalah keluarga kurang mampu yang memiliki anak usia sekolah dari usia 6-21 tahun, dari pendidikan SD, SMP, SMA/SMK se Indonesia.

Demikian penjelasan yang disampaikan oleh deputi bidang pendidikan agama kementerian koordinasi bidang pembangunan manusia dan kebudayaan Agus Sartono di restaurant Rempah jalan Kedungsari, kemarin (1/5) dalam acara Sosialisasi Program Indonesia Pintar.

Lebih lanjut, Agus mengharapkan bahwa KIP yang diberikan untuk siswa dari keluarga yang kurang mampu ini benar-benar bisa dipergunakan untuk menunjang kebutuhan sekolahnya. "Misalkan untuk membeli sepatu, buku atau keperluan sekolah yang lain, sehingga tidak akan ada alasan bagi keluarga yang kurang mampu untuk tidak menyekolahkan anaknya," tegas Agus.

Penerima KIP saat ini untuk siswa SD/MI sebanyak 11.348.602 siswa, sedangkan siswa SMP/MTs sebanyak 5.270.223 anak, dan jumlah siswa SMA/SMK/MA adalah 3.753.018 anak. Sehingga total jumlah pemegang KIP yang mendapatkan bantuan dana adalah 20.371.843 anak.

"Masing-masing siswa SD/MI akan menerima bantuan dana sebesar Rp 450.000,- pertahun. Untuk siswa SMP/MTs akan mendapat dana sebesar Rp 750.000,- pertahun dan untuk siswa SMA/SMK/MA akan diberikan dana Rp 1.000.000,- pertahun. Dana tersebut akan dibagi dalam 2 semester, untuk tahap awal, dananya sudah bisa dicairkan pada bulan ini," sambung Agus.

Agus wanti-wanti agar dana tersebut benar-benar diperguinakan untuk kebutuhan sekolah anak-anak, jangan sampai dananya dipakai untuk kebutuhan lainnya. Dan untuk menghindari adanya 'kenakalan' para pemegang kartu KIP data-datanya akan dipasang di sekolah masing-masing.

"Tujuan kita adalah mendidik agar masyarakat bersikap jujur. Karena pemerintah memberi bantuan ini untuk keluarga yang kurang mampu agar anak-anak usia sekolah semua bisa mendapatkan pendidikan yang layak seperti teman-temannya. Dan juga ini sebagai pembelajaran dalam melaksanakan revolusi mental, karena dari data yang dipasang di sekolah akan membuat masyarakat dan para siswa yang lain mengetahui, apakah siswa yang namanya dipajang tersebut memang berhak mendapatkan dana atau tidak," tandas Agus.

Agus menjelaskan bahwa tujuan dilakukannya hal tersebut adalah agar jika ada siswa yang ternyata dari keluarga mampu namun namanya terpasang di sekolah tersebut, tentu masyarakat maupun siswa yang lain akan protes dan melaporkan pada sekolah bahwa siswa tersebut tidak berhak mendapatkan dana progam Indonesia Pintar.

Dari data yang dihimpun, ternyata wilayah Jatim menduduki peringakat pertama, yang kedua Jabar lalu Jateng. "Dengan adanya data tersebut, bukan berarti masyarakat Jatim disebut paling miskin ya. Penduduk Jatim adalah yang paling banyak setelah Jabar. Populasinya yang besar inilah yang membuat wilayah Jatim pemegang peringkat pertama dalam pemberian program Indonesia Pintar," pungkas Agus. (yul/rvl)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO