SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Khofifah Indar Parawansa Rumah meresmikan Kebangsaan Jawa Timur di Jalan Jemursari VI Nomor 01, Surabaya, Selasa (13/9/22).
Dalam acara peresmian itu, Guburnur Khofifah didampingi Kapolda Irjen Pol. Nico Afinta dan Kabinda Jawa Timur Brigjen TNI Fahmi Suderman.
Baca Juga: Hadiri Haul Ke-15 di Ciganjur, Khofifah Kenang Sosok Gus Dur Sebagai Pejuang Kemanusiaan
Rumah tersebut merupakan wadah bagi organisasi kemahasiswaan untuk berkonsolidasi dan berdiskusi. Yaitu HMI, PMII, GMNI, GMKI, PMKRI, KAMMI, SEMMI, IMM, BEM SI, BEMNUS, BEM PTNU, dan BEM PTMI. Mereka tergabung dalam Koalisi Nasional Mahasiswa Indonesia.
Dalam sambutannya, Khofifah menyatakan Rumah Kebangsaan Jawa Timur merupakan gabungan dari social capital dan intellectual capital. Pasalnya, rumah kebangsaan bukan hanya tempat bagi organisasi kemahasiswaan intra kampus, tapi juga ekstra kampus.
“Sering kali orang memperbincangkan soal social capital tapi sedikit yang memperbincangkan soal intellectual capital. Tapi rumah kebangsaan ini adalah kekuatan dari keduanya yang dimiliki oleh negeri ini, yang kebetulan di Jawa Timur ini mereka menyiapkan rumah kebangsaan Jawa Timur,” katanya.
Baca Juga: Khofifah: Kasih Ibu Sepanjang Masa, Hormatilah dan Berbaktilah Selagi Ada
Menurutnya, rumah kebangsaan ini bisa menjadi bagian penting sekaligus referensi kebangsaan bersama. Sebab, tempat tersebut bisa dimanfaatkan para intelektual muda untuk berdiskusi program-program strategis dan produktif, demi kemajuan masyarakat Indonesia.
Untuk itu ia mengajak Koalisi Nasional Mahasiswa Indonesia bersinergi dan berkolaborasi di berbagai program melalui rumah kebangsaan. Baik program yang bersifat lokal, regional, nasional, bahkan global. Ia berharap, partnership, kolaborasi, dan sinergi berbagai program bisa lebih mudah dibangun dengan adanya rumah kebangsaan.
Baca Juga: NasDem Sidoarjo Salurkan 4.369 Beasiswa PIP Jalur Aspirasi
Gubernur perempuan pertama di Jawa Timur itu menambahkan, bahwa sinergi dan kolaborasi adalah salah satu kunci dan ruh revolusi industri 4.0. Artinya, seseorang maupun institusi tidak akan mampu menjadi besar atau kuat sendiri hanya dengan kerja keras dan profesional. Melainkan, membutuhkan sinergi dan kolaborasi.
“Maka Koalisi Nasional Mahasiswa Indonesia dalam format rumah kebangsaannya bisa menjawab sinergi dan kolaborasi ini, karena sinergi dan kolaborasi ini akan menjadi bagian dari pendorong kuatnya Indonesia,” katanya.
Sementara itu, Direktur Rumah Kebangsaan Abdul Ghoni berharap Rumah Kebangsaan Jawa Timur bisa menjadi lokomotif besar yang memfasilitasi semua kepentingan organisasi kepemudaan di Jatim, yang tergabung dalam Koalisi Nasional Mahasiswa Indonesia.
Baca Juga: Peringatan HKSN 2024, Khofifah Ajak Masyarakat Perkuat Solidaritas Antar Sesama
“Ide ini berawal dari Bulan April kemarin. Di mana teman-teman pergerakan dan kemahasiswaaan ini harus kita fasilitasi di beberapa hal. Karena ini merupakan anak bangsa yang bertugas dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,” pungkasnya. (dev/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News