JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Berkat gencar melakukan diversifikasi produk dan layanan, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) semakin kukuh sebagai penyedia solusi bahan bangunan yang berkelanjutan.
Hal ini disampaikan Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko SIG, Andriano Hosny Panangian. Menurutnya, diversifikasi produk dan layanan yang dilakukan PT Semen Indonesia merupakan langkah untuk menyikapi kompetisi pasar yang semakin ketat.
Baca Juga: Pengelolaan Lahan Pascatambang SIG di Tuban Raih Penghargaan Utama di ICAII 2024
"SIG merupakan perusahaan solusi bahan bangunan yang terdepan di Indonesia. Selain menguasai pangsa pasar semen domestik terbesar, kini SIG memiliki variasi produk turunan semen yang memiliki rentang spesifikasi lengkap serta solusi layanan pendukung, untuk memenuhi persyaratan kondisi bangunan sesuai kebutuhan pelanggan dimana pun berada," ucap Andriano.
Diketahui, lima merek semen produk SIG saat ini menjadi pemimpin pasar di masing-masing regionnya. Antara lain, Semen Gresik, Semen Tonasa, Semen Padang, Dynamix, serta Semen Andalas.
Selain itu, SIG memiliki pabrik semen terintegrasi di delapan lokasi, enam pabrik penggilingan semen, pabrik pengemasan di 26 lokasi, dan tujuh pelabuhan.
Baca Juga: Kades Temaji Dilaporkan ke Polisi
Sedangkan jalur distribusi diperkuat oleh 306 distributor baik di Indonesia maupun di Vietnam (TLCC), serta 70.000 toko ritel di Indonesia.
Produk semen kantong yang ditawarkan SIG meliputi multiguna hingga produk untuk aplikasi khusus yang lebih ekonomis. Ada pula tipe semen curah yang disesuaikan dengan karakteristik dari tiap jenis proyek sehingga lebih tepat guna dan efisien.
Produk-produk SIG itu semakin kuat berkat ditopang tiga platform digital, yaitu SobatBangun, AksesToko, serta SIG online store yang memudahkan pelanggan mendapatkan pelayanan dalam hal pembangunan.
Baca Juga: SIG Prediksi Peluang Pertumbuhan dari Program 3 Juta Rumah Pemerintah
SIG juga menghadirkan solusi beton yang telah dikembangkan, seperti SpeedCrete untuk perbaikan jalan. Produk ini memiliki performa tinggi yang dapat kering dalam hitungan jam.
Kemudian, ada ThruCrete, produk beton untuk meminimalkan genangan air karena berdaya serap tinggi. SIG juga telah meluncurkan inovasi produk semen hidraulis tipe HE pertama di Indonesia yang telah lulus uji di Lembaga Sertifikasi Produk (LSPro) Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) Kementerian Perindustrian.
"Produk-produk yang diproduksi SIG telah diakui sebagai produk ramah lingkungan dengan diraihnya Sertifikasi Green Label dari Green Product Council Indonesia (GPCI)," tuturnya.
Baca Juga: Nathabumi SIG Sukses Musnahkan 103 Ton Bahan Perusak Ozon
"Juga memperoleh sertifikat Ekolabel Swadeklarasi dari KLHK dan menjadi yang pertama di Indonesia, serta penghargaan Industri Hijau level 5 dari Kementerian Perindustrian," imbuhnya.
Menurutnya, SIG menghadirkan solusi yang tidak hanya memenuhi harapan stakeholders, tapi menjadi pendorong dalam tumbuhnya industri building material yang memperhatikan keberlanjutan (sustainability).
Hal ini dibuktikan dengan kinerja positif SIG selama semester I 2022 di tengah berbagai tantangan berat yang dihadapi industri semen dalam negeri.
Baca Juga: Majukan UMKM Binaan, SIG Pabrik Tuban Ajak Kolaborasi Anak Usaha
SIG berhasil meningkatkan pendapatan dari pasar domestik sebesar 1,8%. Serta mampu mempertahankan EBITDA sebesar Rp 3,53 triliun dengan marjin EBITDA yang meningkat 0,4% menjadi 22,3%.
Laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat 4,4% menjadi Rp 829 miliar dan marjin laba bersih meningkat 0,3% menjadi 5,2% dibandingkan tahun lalu.
"Perseroan melakukan langkah-langkah strategis untuk mempertahankan kinerja positif yang berkontribusi pada pengendalian beban pokok pendapatan, termasuk melalui pengamanan suplai batu bara dengan harga DMO, serta menurunkan beban usaha dan beban keuangan," ungkapnya.
Baca Juga: Tujuh Rumah tak Layak Huni di Tuban Direnovasi UPZ SIG
Selain catatan positif dalam proses bisnis, SIG juga berhasil menurunkan emisi karbon sebesar 2,5% atau setara 15 kg CO2/ton semen yang dikontribusikan dari penurunan clinker factor sebesar 0.8%, dan peningkatan Thermal Substitution Rate (TSR) sebesar 1.7%.
"SIG membuktikan resiliensi tak hanya dari capaian bisnis, namun juga operasional berkelanjutan yang menjadi daya saing Perseroan," pungkasnya. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News