KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Satreskrim Polres Kediri mengamankan belasan pendekar dari beberapa perguruan karena terlibat perkelahian yang berujung penganiayaan.
Kasatreskrim Polres Kediri, AKP Rizkika Atmadha Putra, mengatakan penganiayaan antar perguruan silat ini berawal dari pesta rakyat yang digelar di Kecamatan Kandat, Kabupaten Kediri.
Baca Juga: Jaring Atlet untuk Porprov, Pordasi Kediri Gelar Kejurprov Berkuda di Lapangan Desa Wates
"Saat pesta rakyat ada salah satu anggota perguruan silat yang menjadi korban penganiayaan. Kejadian tersebut terjadi pada tanggal 17 September 2022 lalu," ujarnya saat menggelar jumpa pers di Mapolres Kediri, Selasa (27/9/2022).
Atas penganiayaan tersebut, rekan-rekan korban tidak terima. Dua hari kemudian, rekan-rekan korban melakukan konvoi dan sweeping warga. Saat konvoi itu, rombongan mendapati pengendara lain yang menggunakan atribut salah satu perguruan silat, dan langsung dianiaya.
"Korban kemudian melapor ke pihak kepolisian dan petugas lalu melakukan penyelidikan. Petugas berhasil mengamankan 12 pendekar dari beberapa perguruan silat. Hari ini yang kita rilis ada 11 pelaku (pendekar). Satu pelaku tidak dihadirkan karena masih di bawah umur," terang Rizkika.
Baca Juga: Buka Rakerda Kejati Jatim 2024 di Kediri, Kajati: Pentingnya Penegakan Hukum Humanis dan Profesional
Selain 11 pelaku yang sudah diamankan, petugas juga tengah memburu 3 pelaku lain yang diduga menjadi provokator yang menyebabkan bentrokan antar perguruan silat. Ketiganya sudah ditetapkan dalam daftar pencarian orang (DPO).
Diketahui para tersangka tidak hanya berasal dari Kediri saja, melainkan ada yang berasal dari luar Kediri. Mereka berasal dari beberapa perguruan silat.
"Tidak hanya sekali, mereka terlibat perkelahian di beberapa tempat di Kabupaten Kediri. Bahkan, mereka juga menggunakan senjata tajam dan kayu saat bentrok antar perguruan silat," ujarnya.
Baca Juga: Gandeng Peradi, Fakultas Hukum Uniska Adakan Ujian Profesi Advokat
Dari tangan tersangka, petugas mengamankan kayu dan senjata tajam yang digunakan untuk berkelahi dan menganiaya korbannya.
"Petugas juga menyita jaket, baju, kaos, serta dua helm yang pecah karena menjadi korban bentrokan," pungkas Rizkika seraya menambahkan bahwa para tersangka saat ini masih dalam pemeriksaan lebih lanjut. (uji/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News