Wujudkan UMKM Jatim Naik Kelas, Gubernur Khofifah Tekankan Pentingnya Tiga Hal ini

Wujudkan UMKM Jatim Naik Kelas, Gubernur Khofifah Tekankan Pentingnya Tiga Hal ini Gubernur Khofifah sedang melihat hasil produk UMKM.

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh Kementerian Keuangan () melalui Sekretariat Jenderal Perwakilan Kementerian Keuangan I kepada pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah () .

Orang nomor satu di itu optimis dukungan dan sinergitas dari berbagai pihak semakin mewujudkan terciptanya iklim yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya di .

Baca Juga: Blusukan ke Kelurahan Balowerti, Bunda Fey Sebut Programnya Dongkrak Potensi Kuliner Lokal

"Apa yang sudah dilakukan oleh I melalui Festival ini sesuatu yang perlu kita dukung bersama. Alhamdulillah hari ini kita melakukan proses penguatan sinergi dan kolaborasi yang diharapkan akan menjadi bagian dari seluruh penguatan energi kita untuk bisa membangun percepatan pensejahteraan masyarakat melalui program supaya naik kelas," tutur Gubernur Khofifah.

Sebanyak 120 pelaku binaan mengikuti Festival I bertajuk, " bangkit, Ekonomi Melejit" mulai tanggal 28-30 September 2022 di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Jl. Raya Bandara Juanda No. 39, Semambung, Kabupaten Sidoarjo.

Opening Ceremony Festival Satu yang dihadiri Staf Ahli Bidang Penerimaan Negara Oza Olavia, Kepala Perwakilan Provinsi John L Hutagaol, Direktur Utama BPDPKS Eddy Abdurrachman, Anggota Komisi XI DPR Indah Kurnia dan Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani secara resmi dibuka oleh Gubernur Khofifah ditandai dengan pemukulan kentongan pada Rabu, (28/9/2022).

Baca Juga: Berhasil Bangun Ketangguhan Bencana, IRB Jatim Konsisten Turun 36,23 Poin di 5 Tahun Terakhir

Dalam sambutannya Khofifah mengatakan, sinergi mewujudkan yang terus tumbuh dan tangguh sangat diperlukan. Melalui konsep pentahelix collaboration antara pemerintah, dunia bisnis, komunitas, perguruan tinggi, media, dan sektor keuangan, menjadi kunci dalam pemberdayaan koperasi dan .

“Ini menjadi bukti bahwa sinergi dan kolaborasi telah dilakukan dalam pemberdayaan koperasi dan di ," tuturnya.

Upaya aktif Gubernur Khofifah dan sinergi berbagai pihak itu terbukti meningkatkan kontribusi koperasi dan terhadap ekonomi . Pada tahun 2021, Koperasi memberikan kontribusi sebesar 57,81 persen terhadap PDRB atau setara dengan Rp1.418,94 triliun.

Baca Juga: Pj. Gubernur Adhy Apresiasi Kinerja Bapenda Jatim Sebagai Ujung Tombak Pendapatan Daerah

Capaian tersebut, lanjutnya, mengalami peningkatan dibandingkan kondisi di tahun 2020 yang mencapai Rp1.361,39 triliun dengan kontribusi sebesar 57,25 persen dengan jumlah koperasi aktif saat ini sebanyak 22.970. Hal ini semakin menegaskan bahwa koperasi dan menjadi tulang punggung ekonomi .

"Sedangkan berdasarkan data Kementerian , jumlah di Indonesia mencapai 64 juta dengan kontribusi PDRB sebesar 61 persen atau senilai Rp574 triliun. Jumlah yang sangat signifikan. Maka dampaknya juga besar. Jadi merupakan salah satu motor penggerak ekonomi kita," imbuhnya.

Dalam mendukung aspek pemberdayaan koperasi dan , Pemerintah Provinsi menjalankan berbagai program dengan pendekatan lima aspek pemberdayaan, yaitu penguatan kelembagaan dan SDM, peningkatan kualitas produk, perluasan akses pembiayaan serta pemasaran.

Baca Juga: Ribuan Warga Mojokerto Ikuti Senam Sehat Bareng Gus Barra dan Kosgoro Jawa Timur

Khusus akselerasi pemasaran produk dan mendorong digitalisasi koperasi , Gubernur Khofifah mengatakan, Pemerintah Provinsi berkolaborasi dengan sejumlah platform e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, Gojek, dan Grab. Bahkan sudah ada Kampus Shopee Ekspor yang ada di UPT Pelatihan Koperasi dan UKM yang bertempat di Malang.

" salah satunya bekerja sama dengan shopee. Bahkan ada kampus shopee dan dalam satu batch bisa 40 orang. Sekali proses 3 bulan dan itu free of charge. Karena itu proses literasi digital dilakukan sangat detail bagaimana cara memotret, hingga diajarkan bagaimana live streaming cara memasarkan produk sistem managemen FIFO (first in first out)," urainya.

Selain itu, sertifikasi halal yang menjadi target nasional. Sejauh ini, kata Khofifah, Pemprov mengoordinasikan dengan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) secara rutin. Namun saat ini masih ditemuian beberapa kendala. Hal ini menyebabkan sulit melakukan percepatan layanan seperti yang ditargetkan oleh pemerintah pusat. Semoga sinergi dan kolaborasi yang lebih luas akan berseiring dengan upaya percepatan seritifikasi produk halal.

Baca Juga: Lepas Kafilah MTQ Korpri 2024, Pj. Gubernur Adhy Optimis Jatim Bawa Pulang Gelar Juara Umum

Lebih lanjut, Khofifah menekankan pentingnya literasi digital bagi pelaku . Selama ini, Pemprov dibantu Bank Indonesia telah menyiapkan rumah kurasi untuk mengkurasi produk-produk sehingga standar dari produk UKM ini relatif baik dan mengetahui bagaimana grade dari produk mereka.

"Kita membutuhkan lebih banyak lagi rumah kurasi dan format-format pelatihan seperti itu supaya standardisasinya juga semakin bagus," ungkapnya.

Menurutnya, sangat penting menekankan literasi digital melalui rumah kurasi. Sebab, seperti yang disampaikan founder Alibaba Jack Ma, bahwa tahun 2030 di dunia 99% secara online dan 85 persen menggunakan e-commerce, maka literasi digital adalah sebuah kebutuhan mendesak.

Baca Juga: Serahkan SK Perpanjangan ke Pj Wali Kota Kediri, Adhy Karyono Beri Amanat soal Kondusivitas Pilkada

“Ini akan menjadi bagian dari sinergitas merajut bagaimana penguatan kita. Jadi apa yang sudah diinisiasi Satu saya rasa akan jadi gravitasi. Setiap gravitasi baru insya Allah akan memberikan nilai tambah dan semangat baru seperti yang sudah dilakukan bu Uly mengolah potensi sarang burung walet sampai eksport," tandasnya.

Salah satu pelaku Produk minuman sarang burung walet, Uly Sarojah menceritakan kesan dan pesan peran pemerintah membantu usahanya menjual minuman sarang burung walet.

Mulanya, Uly bercerita, saat pandemi covid mewabah di Indonesia, Februari 2020, usaha fashion menjual sepatu mengalami gulung tikar. Tidak menyerah, Uly melihat peluang menjual asupan produk minuman kesehatan. Setelah melakukan riset dan penelitian, ditemukan peluang untuk mengolah dan menjual minuman sarang burung walet.

Baca Juga: Pj Gubernur Jatim Serahkan SK Perpanjangan Jabatan Pj Wali Kota Kediri

“Saat itu banyak orang belum paham khasiatnya. Kami pun mulai melakukan penjualan," ujarnya.

Diakui Uly, awalnya sulit mencari pasar. Ditambah belum memiliki perizinan dan lain-lain. Namun dukungan Dinkop, Kabupaten Gresik penjualan produknya sedikit demi sedikit mulai menemukan titik terang. "Dibantu pembuatan kelengkapan izin legalitas, membuat Nomor Induk Berusaha (NIB), dan mencari market pasar," ungkapnya.

Usaha minuman sarang burung walet semakin meningkat ketika Uly bertemu dengan Bea Cukai Gresik. Melalui program klinik ekspor, dirinya dibantu membuat NIB untuk bisa memasarkan produk ke luar negeri. Hasilnya, beberapa negara seperti Hongkong, Cina, Singapura dan Jepang tertarik dengan produk minuman sarang burung walet.

Baca Juga: CETTAR Bawa Jatim Jadi Provinsi Terinovatif se-Indonesia, Sejalan Tingginya Kepuasan Masyarakat

"Melalui bisnis matching, buyer asal Hongkong tertarik dengan produk kami. Oktober 2021, kami ekspor ke Hongkong dengan transaksi senilai Rp 800 Juta. Saat ini proses ke negara Jepang.

Selain dibantu NIB ekspor, Uly mengaku ada beberapa hal yang dibantu bea cukai Gresik, yakni pengurusan BPOM dan meningkatkan kualitas produk. "Packaging sangat mempengaruhi minat pembeli di Hongkong dan Alhamdulillah diterima oleh negara Hongkong," ungkapnya. (dev/ari)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Murah Meriah, Wisata Lembah Djati Tawarkan Kebun Bunga dan Spot Foto Instagramable':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO