HUT ke-77 TNI di Kodam V/Brawijaya Dimeriahkan dengan Baksos

HUT ke-77 TNI di Kodam V/Brawijaya Dimeriahkan dengan Baksos Suasana peringatan HUT ke-77 TNI di Kodam V/Brawijaya.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kodam V/Brawijaya menggelar kegiatan bakti sosial (Baksos) menjelang peringatan HUT ke-77 TNI yang diperingati setiap 5 Oktober. Agenda tersebut berlangsung di di Balai Prajurit Kodam V/Brawijaya, Senin (3/10/2022).

“Perbaikan gizi ibu hamil dan pra hamil maupun stunting merupakan strategis untuk menciptakan kualitas SDM yang bagus,” kata Kaskogartap III/Surabaya, Brigjen TNI (Mar) Much Sulchan, saat membacakan amanat Pangdam V/Brawijaya.

Baca Juga: Kasad Launching Pipanisasi TNI AD Manunggal Air di Pulau Bawean

Ia menyebut acara ini sesuai dengan tema HUT ke-77 TNI, yaitu 'Bakti TNI Untuk Jatim Bangkit'. Penanganan stunting, menurutnya mereferensi dari program nasional. Bahkan Kodam V/Brawijaya sudah melaksanakan tidak hanya di sini, tapi dilaksanakan juga di Mojokerto. Dari Mojokerto kemudian diselenggarakan lagi menjelang HUT TNI.

“Dari sini juga kita membentuk bapak asuh anak stunting beserta mitra terkait. Saat ini sudah terkumpul 32 mitra dan tentunya nanti akan berkembang dengan berjalannya waktu. Khususnya dalam mendukung program nasional seperti yang disampaikan Kepala BKKBN RI,” ujarnya.

Brigjen TNI (Mar) Much Sulchan menerangkan bahwa kegiatan Bakti TNI untuk Jatim Bangkit ini dimaksudkan untuk memeriahkan HUT TNI ke 77.

Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Apresiasi dan Ikuti Upacara Penutupan TMMD ke-122

Pada Bakti TNI tahun ini, Kodam V Brawijaya melaksanakan berbagai kegiatan diantaranya Baksos, donor darah dan vaksinasi yang merupakan wujud kepedulian dan peran nyata TNI dalam mendukung program kemanusiaan ditengah tengah masyarakat.

"TNI akan senantiasa membantu dan hadir di tengah tengah rakyat mewujudkan kesejahteraan. Bersama Rakyat TNI Kuat," terangnya.

Kegiatan ini juga dihadiri Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa; Kepala BKKB RI, Hasto Wardoyo dan Danrem jajarna Kodam V/Brawijaya. Pada kesempatan itu juga dilakukan pengukuhan Bapak Asuh Stunting kepada Dandim 081/DSJ, Dansatkatkoarmada, Danlanud Muljono Surabaya.

Baca Juga: Jelang Penutupan TMMD 122, Anggota TNI dan Warga Lakukan Kerja Bakti

Gubernur Khofifah mengapresiasi dan berterima kasih langkah yang diambil Kodam V/Brawijaya, khususnya dalam membantu penanganan masalah stunting di Jawa Timur. Menurut dia, langkah TNI menjadi upaya dan sinergi yang luar biasa dalam mewujudkan Jatim Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat.

"Bakti TNI Untuk Jatim Bangkit ini adalah salah satu langkah konkrit pengabdian TNI kepada masyarakat mewujudkan Jatim pulih lebih cepat dan Bangkit lebih kuat. InsyaAllah, Indonesia dan Jatim dapat pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat," kata Khofifah.

Ia menyambut baik kegiatan Bakti TNI ini karena juga turut melibatkan BKKBN dalam upaya mempercepat penurunan kasus stunting di Jatim. Menurutnya, banyak masyarakat yang perlu diedukasi mengenai apa itu stunting, dan bagaimana cara mencegah agar anak-anak tidak menjadi stunting.

Baca Juga: Dansatgas TMMD 122 Dampingi Danrem 082/CPYJ Tinjau Kesiapan Penutupan

Meski, kata Khofifah, saat ini angka stunting di Jatim berada diangka 23 persen atau lebih rendah daripada angka stunting nasional yang mencapai 24,5 persen. Namun demikian, lanjut Khofifah, Jatim terus bekerja keras mencapai target penurunan stunting yang ditetapkan presiden yaitu 14 persen ditahun 2024.

"Saya optimistis dengan sinergi dan kolaborasi yang terbangun dengan baik ini, Jatim bisa mencapai target tersebut. Bersama TNI dan BKKBN akan menjadi kekuatan untuk bersama sama untuk melakukan aksi dan intervensi rill dalam upaya menurunkan angka stunting," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo menyambut baik Bakti TNI yang menggelar berbagai kegiatan mulai bakti sosial hingga pemberian edukasi pencegahan stunting melibatkan BKKBN Provinsi Jatim. Menurutnya, permasalahan stunting harus dipahami secara menyeluruh dan dilakukan oleh seluruh unsur stakeholder di daerah.

Baca Juga: Satgas TMMD 122 Gandeng Pemkab Kediri Gelar Workshop Olahan Makanan Sehat

Salah satu cara menurunkan angka stunting yakni mencegah lahirnya kasus stunting-stunting baru yang bisa diantisipasi sejak dini yang dimulai dari pra nikah, hamil, sampai 1000 hari pertama kelahiran.

"Mengatasi stunting tidak cukup melalui pemberian ASI eksklusif, tetapi harus dimulai dari kondisi pranikah, selama hamil, setelah melahirkan, sampai 1000 hari pertama," ungkapnya.

Pada kesempatan itu, Hasto juga mengapresiasi langkah Jawa Timur dalam menurunkan angka Stunting yang saat ini berada di angka 23 persen dibawah angka stunting nasional yang mencapai 24.5 persen.

Baca Juga: Dansatgas TMMD Kediri Ingin Wayang Mbah Gandrung Dikenal Masyarakat Luas

"Terima kasih kepada Ibu Gubernur yang berhasil menurunkan angka stunting di Jatim di angka 23 persen di bawah rata-rata nasional 24 persen. Kita optimis penurunan angka stunting bisa tercapai sesuai dengan arahan Bapak Presiden yang menginginkan penurunan stunting di angka 14 persen di tahun 2024," harapnya. (dev/sis)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO