GRESIK, BANGSAONLINE.com - Wakil Bupati Gresik, Aminatun Habibah, terus lakukan road show ke tiap kecamatan untuk memadankan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Hal ini, sebagai acuan data Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik untuk penanganan angka kemiskinan di Kota Pudak yang jumlahnya tembus di angka 12,42 persen tahun ini.
Baca Juga: Satpol PP Gresik Gagalkan Pengiriman Miras asal Bali ke Pulau Bawean
Kali ini, giliran wabup didampingi Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Gresik, Ummi Khoiroh melakukan pemadanan DTKS di Kecamatan Wringinanom, Selasa (11/10/2022).
"Bulan ini, adalah bulan yang tepat untuk memperbaharui DTKS. Mana dan siapa saja yang dikemudian hari menerima bantuan sosial tergantung pada kepala desa, operator atau Kasi Kesra. Bukan camat, kadinsos ataupun saya," ucap wabup saat memberikan arahan kepada camat, kepala desa dan perangkat di pendopo Kecamatan Wringinanom.
Ia menekankan kepada petugas terkait, DTKS harus benar-benar diperuntukkan untuk orang yang kondisinya membutuhkan. Bukan untuk orang yang mampu, lalu dimiskinkan untuk masuk dalam DTKS.
Baca Juga: Di Pasar Baru Gresik, Khofifah Panen Dukungan dan Gelar Cek Kesehatan Gratis
Hal senada diungkapkan Ummi Khoiroh. Ia menyampaikan, ketepatan DTKS merupakan kunci dari tepat sasarannya pemberian bantuan sosial kepada masyarakat yang membutuhkan.
Untuk itu, dia berharap selepas rapat kordinasi perangkat desa segera melakukan koreksi ulang masing-masing DTKS.
"Yang sudah mampu atau sudah meninggal harus dicoret dari DTKS. Sebaliknya mereka yang masuk kriteria harus ditambahkan," harapannya.
Baca Juga: Diduga Korsleting Listrik, Toko Budi Snack di Manyar Gresik Terbakar
Juwarto, perangkat Desa Tanjung, Kecamatan Kedamean, yang mengikuti kegiatan ini, mengaku mendukung langkah Pemkab Gresik untuk pembenahan DTKS.
"Kami sangat mendukung penuh kegiatan pemadanan DTKS. Pada dasarnya, kami juga sama-sama menginginkan semua bantuan yang diberikan pemerintah bisa tepat sasaran kepada warga yang membutuhkan," tuturnya.
Ia mengaku, bersama perangkat desa lain, benar-benar memanfaatkan rakor untuk saling sharing terkait kendala yang muncul di lapangan.
Baca Juga: Jalankan Putusan PN, Kejari Gresik Keluarkan Nur Hasim dari Rutan Banjarsari
"Meskipun banyak yang muncul, kita akan tetap berusaha meminimalisr kesalahan data dengan terus memperbaiki data yang ada. Sebab, yang paling tahu kondisi di lapangan adalah kita yang ada di tingkat paling bawah," pungkasnya. (hud)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News