Berdinas di Polres Kediri Kota, Bripda Andrian Setiyoso Atlet Wushu Berprestasi

Berdinas di Polres Kediri Kota, Bripda Andrian Setiyoso Atlet Wushu Berprestasi Bripda Andrian Setiyoso, seorang polisi sekaligus seorang atlet wushu saat menunjukkan medali yang pernah diraihnya. Foto: Ist.

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Polisi berpangkat bripda yang satu ini, merupakan seorang atlet wushu yang banyak meraih medali di setiap pertandingan yang diikuti. Dia adalah Bripda Andrian Setiyoso (22), warga Desa Plosorejo, Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten .

Saat di Porprov Jatim 2019 di Lamongan lalu, Andrian yang kini berdinas di Polres Kota memilih tetap bertanding meskipun engkel kakinya mengalami bengkak sejak semifinal. Hebatnya, dia tetap mampu memenangkan pertandingan itu hingga keluar sebagai juara.

Baca Juga: Jaring Atlet untuk Porprov, Pordasi Kediri Gelar Kejurprov Berkuda di Lapangan Desa Wates

Kini, Andrian sudah berhasil mengumpulkan beberapa medali yang tersimpan rapi di dalam almari rumahnya.

"Alhamdulillah, medali ini adalah hasil yang sudah saya raih di kejuaraan seperti kejurprov, porprov dan Piala Presiden 2022," katanya sambil menunjukkan medali-medali yang pernah ia raih, Sabtu (15/10/2022).

Ia mengaku mengenal wushu dari temannya saat masih duduk di kelas 2 SMKN 1 . Saat itu, Andrian sering diajak temannya ke tempat latihan. Karena penasaran, ia pun ikut latihan bela diri wushu di 2016 akhir.

Baca Juga: Polres Kediri Kota Lakukan Sterilisasi Gereja Jelang Natal

"Saya dulu ikut wushu tidak meminta izin terlebih dahulu kepada orang tua. Saya langsung ikut latihan," ucapnya.

Menurut Andrian, sang orang tua akhirnya mendukung, karena menganggap wushu merupakan kegiatan positif. Ia juga merasa cocok dengan program latihan, teman, pelatih, dan lainnya.

Bahkan, setelah beberapa bulan bergabung, pelatihnya memberikan kepercayaan untuk mengikut turnamen pertamanya di Kejuaraan Provinsi Jawa Timur yang digelar Lamongan, pada 2017 silam.

Baca Juga: Amankan Nataru, Polres Kediri Kota Terjunkan Ratusan Personel

"Saat itu, saya kalah dan sempat canggung sampai tekniknya tidak keluar," ujarnya.

Namun kekalahan itu dijadikannya sebagai pengalaman, untuk menempa diri agar lebih baik lagi. Sehingga, dirinya mencoba kembali kejuaraan hingga akhirnya berhasil meraih juara 1 di Kejurprov Jatim kelas 56 kilogram di Jember. Prestasi berlanjut. Ia keluar sebagai Juara 1 Kejurprov Jatim kelas 60 kilogram di Ngawi 2018, dan Juara 3 Kejurnas kelas 56 kg di Semarang 2018.

"Bagi saya masih belum puas dengan hasil yang sudah diraih karena masih ada event-event yang belum saya coba," tambahnya.

Baca Juga: Persiapan Nataru, Pj Zanariah Beri Arahan Dalam Rakor Operasi Lilin Semeru 2024 Kota Kediri

Andrian juga membagikan kisah menariknya, saat bertanding dalam ajang Porprov Jatim di Lamongan 2019 lalu. Dia yang turun di kelas 56 kilogram harus tampil dalam kondisi engkel kaki bengkak hingga diperban saat tampil di semifinal sampai menuju final.

"Di final pun kaki saya malah tidak bisa bergerak sehingga mau tidak mau mengandalkan satu kaki agar tetap tanding," tuturnya.

"Waktu itu pelatih saya sempat memberikan tawaran, apakah tetap terus bertanding ataupun istirahat. Saya pun memilih tetap meneruskan bertanding," kata Andrian.

Baca Juga: Buka Rakerda Kejati Jatim 2024 di Kediri, Kajati: Pentingnya Penegakan Hukum Humanis dan Profesional

Ia juga mengaku mendapatkan motivasi dari pelatihnya, agar tetap berdoa kepada Tuhan yang Maha Esa supaya tetap diberikan kekuatan.

"Alhasil, saya akhirnya bisa menang hingga membuat lawan menjadi KO setelah dapat menendang pada bagian kepala. Saya pun langsung menangis karena tidak menyangka dengan keadaan itu bisa menang sekaligus menjadi juara 1," kenang Andrian.

Prestasi tertinggi putra kedua dari Supriadi dan Siti Kalimah ini mampu tampil mengikuti Kejuaraan Nasional Piala Presiden 2022 yang pesertanya berasal dari seluruh negara Indonesia.

Baca Juga: Outdoor Videotron di Mapolres Kediri Kota Diresmikan

"Jadi ini bukan lagi mewakili kota, melainkan levelnya sudah mewakili Provinsi Jatim," ujar polisi kelahiran tahun 2000 ini.

Menurutnya, tak sulit untuk membagi waktu pekerjaan menjadi polisi dan latihan. Namun, ia harus berkorban sehingga tidak punya waktu untuk nongkrong bersama temannya, karena waku luang telah dihabiskan dengan latihan.

"Kalau pagi saya bekerja, sore latihan, malam istirahat. Biasanya latihan sendiri di rumah dengan alat seadanya," ceritanya.

Baca Juga: Gandeng Peradi, Fakultas Hukum Uniska  Adakan Ujian Profesi Advokat

Kini, Andrian sedang mengincar kejuaraan Pekan Olahraga Nasional (). Ia mengaku masih akan terus penasaran dan ingin mencoba kejuaraan-kejuaraan lain. (uji/sis)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'BI Kediri Gelar Bazar Pangan Murah Ramadhan 2024':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO