PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Seorang siswa SMAN 2 Pamekasan terlihat duduk santai di atas genteng sekolah pada jam pelajaran berlangsung.
Masyarakat dan guru yang melihatnya seketika panik. Mereka khawatir siswa berinisial J itu tiba-tiba melompat dari atas genteng.
Baca Juga: Gelar Wisuda ke-V, Ketua STISA Pamekasan Apresiasi Perjuangan Wisudawan
Tak ingin peristiwa itu terjadi, para guru langsung menghubungi Polsek Pademawu dan pemadam kebakaran untuk menurunkan J .
Bahkan, pihak sekolah juga mendatangkan paranormal untuk mengantisipasi adanya hal yang tidak diinginkan.
Siswa tersebut, akhirnya bisa diturunkan oleh damkar dan dibantu tim gabungan dari TNI-Polri.
Baca Juga: Sepanjang 2024, Damkar Pamekasan Tangani 174 Kebakaran dan 13 Animal Rescue
Kepala Sekolah SMAN 2 Pamekasan, Ali Umar Arhab, menjelaskan bahwa anak tersebut diduga mengalami kerasukan macan putih. Sehingga, siswa itu dengan mudah naik ke atas atap sekolah meskipun tinggi.
Ali Umar juga mengatakan, siswa tersebut sebelumnya sempat dipanggil ke ruang bimbingan konseling (BK), karena saat jam pelajaran kedapatan memegang handphone dalam kelas.
"Saat jam pelajaran, siswa tersebut izin ke guru pengajar untuk ke kamar kecil. Selanjutnya anak tersebut mendatangi BK. Setelah keluar dari ruang BK, anak tersebut seperti orang hilang kesadaran dan seakan-akan ada yang menuntun untuk naik ke atas sekolah," jelasnya saat ditemui BANGSAONLINE.com, Rabu (19/10/2022).
Baca Juga: Pimpin Upacara Hari Bela Negara ke-76, Pj Bupati Pamekasan: Momentum Perkuat Kesatuan Bangsa
Menurutnya, siswa ini juga sempat marah seperti orang kerasukan sambil tetap naik ke atas atap sekolah dengan mudah.
"Ia baru sadar setelah ada di atas genteng sekolah seolah-olah dikelilingi beberapa ekor macan putih," tuturnya.
Kepala sekolah mengaku sudah menghubungi kedua orang tuanya. Mereka langsung datang ke sekolah ketika diberi kabar bahwa putranya naik ke atas genteng.
Baca Juga: Si Jago Merah Hanguskan 10 Kios di RSUD Smart Pamekasan, Pasien Sempat Panik
Dari pengakuan orang tuanya, lanjut kepala sekolah, bahwa J sempat mengalami kecelakaan. Usai kecelakaan, J jadi banyak mengalami perubahan perilaku.
"J sering didatangi kakek buyutnya ketika tidak sadarkan diri," katanya menirukan penjelasan orang tua anak tersebut.
"Banyak rumor mengatakan, bahwa J akan melakukan bunuh diri, namun itu tidak benar," tegasnya. (dim/sis)
Baca Juga: Lima Orang Sekeluarga Tewas dalam Sumur di Pamekasan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News