JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Bea Cukai Jepang mendeteksi kandungan Isoprocarb dalam kopi Indonesia yang melebihi batas 0,01 ppm. Akibatnya ekspor kopi Indonesia ke Negeri Matahari Terbit menjadi terancam.
Isoprocarb merupakan senyawa kimia yang bekerja aktif mematikan enzim asetilkolinesterase pada serangga secara reversibel. Isoprocarb merupakan insektisida golongan karbamat yang lebih progresif dan selektif dalam penggunaannya.
Baca Juga: Apakah Daun Pepaya Baik untuk Kesehatan Kulit? Simak Penjelasannya
Tujuan Direktoral Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian menyetujui penggunaan Isoprocarb dikarenakan untuk mengontrol perkembangbiakan hama kutu putih yang terdapat dalam tanaman kopi.
Namun, pencemaran residu (zat sisa) dari isoprocarb berawal dari adanya oknum petani yang dengan sengaja menggunakan insektisida isoprocarb pada tanaman kopi ketika masa panen kopi tiba. Bahan kimia aktif yang disemprotkan pada tanaman kopi akan menimbulkan residu (zat sisa) di produk akhirnya yang dapat memicu munculnya berbagai gejala klinis pada tubuh manusia.
Dilansir dari Halodoc, gejala yang muncul cenderung akan terlihat sama dengan gejala orang yang mengalami keracunan pada umumnya.
Baca Juga: Benarkah Ubi Jalar Bagus untuk Gula Darah Tubuh? Ini Penjelasannya
Kemunculan gejala biasanya akan terlihat sekitar 4 jam setelah terkena paparan, meski begitu terdapat gejala yang baru muncul setelah 12 jam terkena paparan isoprocarb ini.
Beberapa gejala yang umum terjadi pada seseorang yang terpapar insektisida isoprocarb jenis karbamat, antara lain:
- Tubuh lemas
Baca Juga: Resep Kue Apem Kelapa Muda Gurih dan Lembut
- Keringat berlebihan
- Kontraksi pada pupil mata
- Penglihatan kabur
Baca Juga: 5 Manfaat Labu Kuning untuk Mengobati Penyakit
- Mengalami diare
- Sakit kepala
- Mual dan muuntah
Baca Juga: Kemenkes RI akan Sediakan Layanan Skrining Kanker Payudara secara Gratis
Gejala-gejala yang muncul tersebut kerap dianggap gejala flu biasa oleh masyarakat. Padahal, pada kasus yang lebih buruk paparan isoprocarb jenis karbamat ini akan dapat mengakibatkan gangguan pernapasan, seperti dada yang terasa berat.
(ans)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News