SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Rapat Kerja Cabang (Rakercab) DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Surabaya yang digelar di Gedung Wanita, Jalan Kalibokor Selatan, Kota Surabaya, Minggu, tidak menetapkan usulan nama-nama calon wali kota dan calon wakil wali kota.
Ketua DPC PDIP Surabaya Wisnu Sakti Buana mengatakan, rakercab yang diikuti seluruh Pengurus Anak Cabang (PAC) PDIP 31 kecamatan di Kota Surabaya memberikan mandat kepada Ketua DPC PDIP Kota Surabaya untuk mengajukan calon wali kota dan calon wakil wali kota kepada DPP PDIP.
Baca Juga: Untuk Cawali Surabaya, Risma Dikabarkan Punya Dua Jago: Ery Cahyadi dan Hendro Gunawan
"Karena saya yang diberi mandat, maka pada giliran saya adalah menyerahkan mandat tersebut kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk mengambil keputusan terbaik tentang calon wali kota-calon wakil Wali Kota Surabaya yang akan diusung dalam Pilkada 2015," kata Wisnu di forum rapat.
Menurut dia, sesuai AD/ART dan peraturan yang berlaku di PDIP, juga menurut UU Pilkada 8/2015, maka kewenangan mutlak untuk penetapan calon kepala daerah-calon wakil kepala daerah berada di tangan Ibu Megawati selaku Ketua Umum Partai.
Saat pembukaan acara, Ketua PDIP Jawa Timur Kusnadi menegaskan, sesuai hasil keputusan Kongres PDIP IV di Bali, April lalu, Kota Surabaya ditetapkan sebagai daerah yang wajib menang.
Baca Juga: PDIP Minta Mahar Hingga Rp 10 M, Cawawali Surabaya Punya Uang Berapa?
"Kepala daerah-wakil kepala daerahnya kita rebut dengan jalan konstitusional. Ini pernyataan misi partai yang bersifat paten," kata Kusnadi.
Keputusan Rakercab PDIP Surabaya juga menegaskan, posisi PDIP Kota Surabaya adalah tunduk dan patuh atas keputusan DPP PDIP.
"Apapun keputusan Ibu Megawati, kami akan melaksanakan sepenuh hati," kata Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) PDIP Tambaksari, Wanto, saat membacakan pandangan umum.
Baca Juga: PKB Intruksikan Kader Sosialisasikan Fandi Utomo sebagai Cawali Surabaya
Hal sama juga dikatakan Ketua PAC Sawahan Iwan Tjandra. Ia mengatakan pihaknya akan menjalankan keputusan DPP dengan satu pikiran, yakni memenangkan Pilkada 2015.
"Ini supaya kepemimpinan PDIP di pemerintahan Kota Surabaya tetap terjaga kelangsungannya ke depan," katanya.
Ia mengatakan dua kali penerapan Pilkada langsung di Kota Surabaya, supremasi PDIP sangat kuat. Tahun 2005, berhasil mengantar Bambang DH-Arif Afandi. Kemudian Pilkada 2010, PDIP sukses mengantar pasangan Tri Rismaharini-Bambang DH ke tampuk pimpinan Kota Surabaya.
Baca Juga: Di Depan 700 Kiai MWCNU-Ranting NU se-Surabaya, Kiai Asep: Wali Kota Surabaya Harus Kader NU
Wisnu menambahkan, dengan tidak menyebut nama dan malah menyerahkan sepenuhnya keputusan terbaik pada Ketua Umum PDIP, maka keutuhan dan konsolidasi PDIP di Kota Surabaya semakin terjaga sekaligus siap siaga.
"Keputusan Rakercab itu membuat kesadaran politik kami semakin mengristal, utuh, kuat, solid, serta siap lahir dan batin untuk memenangkan misi PDIP dalam Pilkada Surabaya," kata Wisnu.
Usai Rekercab, seluruh utusan PDIP Kota Surabaya beramai-ramai menuju Kantor PDIP Jawa Timur di Jalan Kutisari Industri untuk menyerahkan berkas hasil Rakercab.
Baca Juga: Rekap Pilkada Surabaya Tingkat Kecamatan Selesai: Risma-Whisnu 86,35%, Rasiyo-Lucy 13,65%
"Terima kasih atas penyerahan ini. PDIP Perjuangan Jawa Timur akan meneruskan kepada Pimpinan Pusat Partai di Jakarta," ujar Wakil Sekretaris DPD PDIP Jawa Timur SW Nugroho saat menerima berkas Rakercab dari Wisnu Sakti Buana. (lan/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News