SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pasangan incumbent Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana menyapu bersih perolehan suara di seluruh tempat pemungutan suara (TPS) se-Surabaya, Jawa Timur, Rabu (9/12).
Berdasarkan quick count internal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Risma-Whisnu menang 86,2 persen, sedangkan Rasiyo-Lucy Kurniasari dari Demokrat dan PAN hanya meraih suara 13,8 persen.
Baca Juga: Untuk Cawali Surabaya, Risma Dikabarkan Punya Dua Jago: Ery Cahyadi dan Hendro Gunawan
Hasil quick count ini, tak jauh beda dengan survei yang digelar Surabaya Consulting Group (SCG) menggunakan metode exit poll, yang pada pukul 13.00 WIB, yang mencatatkan suara Risma-Whisnu sebanyak 81 persen, dan Rasiyo-Lucy sebanyak 19 persen suara.
Juru Bicara Risma-Whisnu, Didik Prasetiyono dalam gelar persnya di Kantor DPC PDIP Surabaya, Jalan Kapuas, mengatakan, hasil quick count yang diupdate hingga pukul 16.00 WIB ini tidak jauh beda dengan hasil exit poll dari SCG. Hasilnya, Risma-Whisnu menang telak.
"Risma-Whisnu menyapu bersih perolehan suara di ?semua TPS yang ada di 31 kecamatan se-Surabaya," kata Dikdong, sapaan akrab Didik Prasetiyono.
Baca Juga: PDIP Minta Mahar Hingga Rp 10 M, Cawawali Surabaya Punya Uang Berapa?
Sementara lawanya, Rasiyo-Lucy Kurniasari, belum mengakui hasil quick count dan menunggu hasil resmi dari KPU Kota Surabaya.
"Itu terserah paslon sebelah. Tapi sebenarnya KPU sebagai lembaga resmi belum menentukannya," kata Rasiyo kepada wartawan di Posko Serasi, Jalan Flores, Surabaya, Rabu (9/12).
"Kita akan menunggu sampai proses perhitungan selesai yang dihitung KPU. KPU lembaga yang memang menetapkan perhitungan ini. Kita lihat saja nanti," terangnya.
Baca Juga: PKB Intruksikan Kader Sosialisasikan Fandi Utomo sebagai Cawali Surabaya
Ketika ditanya tentang hasil perhitungan tim internal paslon yang diusung Demokrat-PAN ini, Rasiyo belum bisa membeberkannya dan masih melakukan pengecekan. "Tetap kita hitung, hasilnya belum semua," ujarnya.
"Itu arsip kita. Saya tidak akan menyampaikan yang dihitung teman-teman. Bukannya tidak mau diekspose, tapi memang itu untuk konsumsi internal tim," jelasnya.
Dalam konperensi tersebut, Rasiyo juga mengkritisi kinerja penyelenggara KPU. Kata mantan Sekdaprov Jatim ini, sosialisasi yang dilakukan pada rakyat kurang optimal.
Baca Juga: Di Depan 700 Kiai MWCNU-Ranting NU se-Surabaya, Kiai Asep: Wali Kota Surabaya Harus Kader NU
"Contohnya saya melihat di daerah saya sendiri. Banyak tetangga saya tidak menerima surat undangan. Walaupun bisa menggunakan KTP. Sosialisasi bisa membawa KTP juga tidak dilakukan dari awal," ujarnya. (lan/sby5/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News