GRESIK, BANGSAONLINE.com - Pemkab Gresik terus berupaya lakukan langkah terobosan untuk mengembangkan Pulau Bawean sekaligus memberdayakan masyarakatnya.
Kali ini, Pemkab Gresik menggandeng Universitas Gajah Mada (UGM) dalam upaya pengembangan desa di pulau putri tersebut. Salah satunya, melalui program kuliah kerja nyata (KKN).
BACA JUGA:
- Dianggap Langgar SE Kemendagri, Pemkab Gresik Tunggu Keputusan soal Keabsahan Mutasi 147 Pejabat
- Mengenal Ruwa-Ruwa: Tradisi Jelang Lebaran yang Masih Dilestarikan Warga Diponggo Pulau Bawean
- Komunikasi Perdana 7 Parpol Jelang Pilkada Gresik, Anha: Kemungkinan tak Usung Incumbent
- PDIP Gresik Tak Bisa Pastikan Gus Yani Kembali Duet dengan Bu Min di Pilkada 2024, Mengapa?
Program ini diawali dengan rapat koordinasi via zoom antara Wabup Gresik Aminatun Habibah, Sekda Achmad Washil Miftahul Rachman, dan Kepala Bappeda Misbahul Munir, dengan pihak UGM, Kamis (3/11/2022) kemarin.
Wabup menyatakan, KKN mahasiswa UGM di Pulau Bawean akan berjalan selama 2 tahun.
"Nanti adik-adik mahasiswa akan bertempat di Desa Kepuh Teluk dan Kepuh Legundi, Kecamatan Tambak. Jarak tempuh dari pelabuhan Gresik sejauh 81 mil laut atau 4 jam perjalanan dengan kapal cepat," ujarnya.
Ada beberapa poin yang jadi perhatian pada pelaksanaan KKN yang dilaksanakan tahun depan tersebut. Yaitu pengolahan sampah, hasil bumi, pariwisata, kesehatan, pendidikan, dan penurunan angka kemiskinan.
Ia berharap melalui pengolahan sampah yang tepat dan peningkatan hasil bumi, ekonomi masyarakat Pulau Bawean dapat meningkat. Sehingga otomatis angka kemiskinan menurun.