GRESIK, BANGSAONLINE.com - Pemkab Gresik terus berupaya lakukan langkah terobosan untuk mengembangkan Pulau Bawean sekaligus memberdayakan masyarakatnya.
Kali ini, Pemkab Gresik menggandeng Universitas Gajah Mada (UGM) dalam upaya pengembangan desa di pulau putri tersebut. Salah satunya, melalui program kuliah kerja nyata (KKN).
Baca Juga: Berhasil Terapkan Sistem Merit dalam Manajemen ASN, Pemkab Gresik Raih Penghargaan dari BKN
Program ini diawali dengan rapat koordinasi via zoom antara Wabup Gresik Aminatun Habibah, Sekda Achmad Washil Miftahul Rachman, dan Kepala Bappeda Misbahul Munir, dengan pihak UGM, Kamis (3/11/2022) kemarin.
Wabup menyatakan, KKN mahasiswa UGM di Pulau Bawean akan berjalan selama 2 tahun.
"Nanti adik-adik mahasiswa akan bertempat di Desa Kepuh Teluk dan Kepuh Legundi, Kecamatan Tambak. Jarak tempuh dari pelabuhan Gresik sejauh 81 mil laut atau 4 jam perjalanan dengan kapal cepat," ujarnya.
Baca Juga: Harapan Bupati Gresik di Musrenbang CSR 2025
Ada beberapa poin yang jadi perhatian pada pelaksanaan KKN yang dilaksanakan tahun depan tersebut. Yaitu pengolahan sampah, hasil bumi, pariwisata, kesehatan, pendidikan, dan penurunan angka kemiskinan.
Ia berharap melalui pengolahan sampah yang tepat dan peningkatan hasil bumi, ekonomi masyarakat Pulau Bawean dapat meningkat. Sehingga otomatis angka kemiskinan menurun.
"Pengolahan sampah ini belum maksimal, begitu juga dengan hasil bumi dan lautnya (kelapa dan ikan). Ketika musim ikan, harganya anjlok. Untuk itu, nanti adik-adik KKN bisa merangkul usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) setempat agar lebih efektif dalam pengolahannya," tuturnya.
Baca Juga: Pembangunan Gedung Labkesmas Tahap I Dinkes Gresik Rampung
Untuk sektor pariwisata. Pemkab Gresik salama ini sudah menjalin kerja sama dengan beberapa universitas di luar UGM. Antara lain, Universitas Brawijaya Malang dan Universitas Airlangga Surabaya.
Sementara di bidang kesehatan, Wabup Habibah meminta mahasiswa KKN agar fokus membantu para ibu dan remaja putri agar balitanya terhindar dari stunting.
"Kita juga perlu mendidik ibu-ibu dan remaja putri. Bagaimana mencegah terjadinya stunting. Di Gresik saat ini stunting masih di angka 23%. Harus kita turunkan menjadi 14%. Sehingga perlu bantuan para mahasiswa untuk bersatu padu dengan pemerintah mensosialisasikan hal tersebut," terangnya.
Baca Juga: Bagian Hukum Pemkab Gresik Gandeng YLBH FT Gelar Klinik Konsultasi Hukum
Wabup mengharapkan KKN dapat membuat program pembelajaran berbasis teknologi bagi warga Pulau Bawean. Sebab, di sana lembaga pendidikan sudah banyak tersebar.
"Sekolah di Bawean sudah banyak. Sehingga nanti harapannya bisa membuat program yang berkaitan dengan perpustakaan atau teknologi yang digunakan," tutupnya. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News