LPPM IKHAC Gelar Konferensi Internasional ke-2, Bahas Pendidikan Ruh Sesuai Nilai dan Moral

LPPM IKHAC Gelar Konferensi Internasional ke-2, Bahas Pendidikan Ruh Sesuai Nilai dan Moral Suasana Konferensi Internasional ke-2 yang digelar LPPM IKHAC Mojokerto.

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Institut KH Abdul Chalim () Pacet, Kabupaten , menggelar Internasional Conference On Research And Community Services (ICORCS) 2022 ke-2, Sabtu (12/11/2022). Agenda tersebut bertajuk 'Pendidikan Ruh untuk Memperbaiki Kondisi Sosial'.

Digelarnya ICORCS hari ini merupakan kali kedua sejak berdirinya pada 2015 lalu. Kegiatan itu diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) .

Baca Juga: Polres Mojokerto Kota Ringkus Terduga Pelaku TPPO

Konferensi mengundang 11 Tokoh ulama besar dan cendekiawan muslim internasional dari sejumlah negara sebagai pembicara bidang Sufi, Tafsir, Tassyawuf, ilmu pengetahuan islam dan pendidikan Islam dari 4 negara yakni Maroko, Mesir, Sudan, serta Syiria.

Mereka di antaranya, Syekh Ahmad Siddiq (Sudan), Dr. Fathi Abdurrahman Hijazi (Al-Azhar university), Dr. Muhammad Muhanna ( Al-Azhar University), Syekh Barkowi (Al-Azhar University), Dr. Yusri Rushdi Jabr Al Hasani (Al-Azhar University), dan Syekh Muhammad Ahamad Khotib (Syiria).

Kemudian, Syekh Hassan Al Haj (Sudan), Syekh Dr. Muhammad Chosy (Maroco), Syekh Dr. Muhammad Al Romy (Maroco), Syekh Dr. Idris Al Mansyurih (Maroco), Syekh Dr. Fathi Abdurrahman Hijazi (Al-Azhar University).

Baca Juga: Gus Barra Komitmen Jalankan Pemerintahan Anti-KKN saat Kampanye di Desa Bening

Ketua yayasan Amanatul Ummah (), Muhammad Al Barra atau yang akrab disapa , menjelaskan pentingnya akhlak bagi para orang muslim. 

Menurut dia, masalah saat ini adalah banyak perilaku yang menyimpang dan tidak sesuai dengan tuntutan ajaran agama serta Nabi Muhammad SAW.

menuturkan, konferensi internasional ini membahas tentang pendidikan ruh untuk memperbaiki kehidupan sosial agar terhindar dari akhlak tercela.

Baca Juga: Jualannya Diborong Kiai Asep, Pedagang Pasar Pugeran: Kami Setia Coblos Paslon Mubarok

"Mengutip dari Hadis Nabi mukmin, problem masalah saat ini adalah akhlak, banyaknya perilaku yang menyimpang, tidak sesuai dengan tuntutan ajaran Nabi Muhammad SAW," ujarnya saat memberi sambutan.

Ia menyebut, tema yang diangkat mampu memancing masyarakat untuk merenungkan kembali nilai-nilai moral dan pendidikan sufi, serta mendiskusikan upaya transformatif terbaik untuk mengatasi setiap tingkah laku umat manusia yang buruk. 

Sehingga, kata , tema ICORCS 2022 ke-2 ini untuk membahas seputar spiritual dan akhlak setiap manusia yang tidak sesuai norma-norma agama.

Baca Juga: Petakan Potensi Desa, Mendes Yandri: Harus Jadi Supplier Bahan Baku Makan Bergizi Gratis

"Dengan mendatangkan pembicara para tokoh ulama besar tersebut diaharapakan mendapat pencerahan ilmu kerohanian agama Islam, keilmuan untuk menata Akhlak manusia," tuturnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Timur, , sebagai mentor mengatakan bahwa mempelajari ilmu ruh merupakan hal penting untuk menjawab persoalan masyarakat, berkaitan dengan kriminalitas dan sosial yang menimbulkan efek negatif.

"Kita bisa mengatasinya dengan pendekatan spiritual. Dengan mengundang pembicaraan dari ulama besar dari negara-negara tersebut bisa menjadi wadah yang sangat baik untuk memperdalam kaidah ilmu Sufi tersebut," ucap Emil.

Baca Juga: Tampil Memukau di Debat ke-2, Khofifah-Emil Paparkan Tata Kelola Pemerintahan yang Terbukti Berhasil

Mengutip teori menyentuh agama spritual, ia mengungkapkan kesadaran individu menjadi ukuran kemajuan dalam agama Islam, dan ditinjau melalui aturan kehidupan yang sudah ditentukan, serta dibentuk melalui nilai-nilai moral, kebaikan, kebajikan. Namun, hak-hak individu tidak boleh merusak tatanan masyarakat.

"Dari seminar ini diharapkan bisa disyiarkan dengan luas melaui aktivitas akademika di dan semua peserta," kata Emil.

Ia menambahkan, kekuatan ruh dan kesadaran masyarakat dapat diwujudkan pada tindakan nyata, dan akan menentukan pengembangan di masa yang akan datang. Untuk mengaktifkan kondisi sosial, masyarakat diminta untuk menghargai sesama.

Baca Juga: Pascadebat Pilgub Jatim 2024, Khofifah-Emil Beberkan Fungsi Strong Collaboration

"Pola pikir itu akan berpacu pada hati, pendidikan ruh terletak pada tubuh, semuanya akan baik dengan hal itu. Semuanya akan mempunyai pikiran positif dan pintar,” pungkasnya. (den/sis)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Pandemi, Ketua TP PKK Kabupaten Mojokerto Ajak Anggotanya Peduli Sesama':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO