Cargil Gresik Kolaborasi dengan Sejumlah Pihak Tangani Stunting di Manyar

Cargil Gresik Kolaborasi dengan Sejumlah Pihak Tangani Stunting di Manyar Wabup Gresik Aminatun Habibah (empat dari kiri) saat menghadiri peluncuran program preventif dan promotif penanganan stunting di Pendopo Kecamatan Manyar. Foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

"Keempat faktor ini mempengaruhi asupan gizi juga menjadi penyebab tidak langsung dari persoalan stunting," urainya.

Senada, Project Leader Tim Samahita Parma, Andri Siswanto, menyatakan pihaknya sebagai mitra Cargill dan pelaksana di lapangan tetap membutuhkan kolaborasi dengan sejumlah pihak. Sebab, persoalan stunting bukan hanya urusan tenaga kesehatan.

Ia menyontohkan penanganan stunting di tiga desa di Manyar, membutuhkan kerja sama antara pemerintahan desa, puskesmas, kelompok kader kesehatan, juga tokoh masyarakat yang ada di desa.

"Dengan menyadari posisi masing-masing, siapa akan melakukan apa, secara bersama-sama akan merumuskan langkah intervensi yang paling sesuai untuk 3 desa di Kecamatan Manyar," ucapnya.

Berdasarkan data di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gresik, prevalensi stunting balita pada tahun 2020 mencapai 25,5%. Target penurunan menjadi 18,4% di tahun 2022 dan menjadi 14% di tahun 2024.

"Pencapaian target tersebut tidaklah mudah tanpa kerja keras dan dukungan semua pihak dalam upaya percepatan penuruanan stunting," terangnya.

Sementara Admin and Relations Manager PT. Cargill Indonesia, Adi Suprayitno, menyatakan bahwa peluncuran program stunting merupakan tonggak awal sebelum melakukan berbagai upaya intervensi di lapangan.

Diawali dengan melakukan asesmen di 3 desa untuk mengenali apa penyebab dari masalah stunting, kemudian melakukan pelibatan kelompok relawan sebagai motor penggerak dalam upaya pencegahan maupun promosi dalam penanganan stunting.

"Cargill Gresik sebagai perusahaan yang memiliki tata nilai dalam kemajuan generasi dan peningkatan sumber daya manusia dalam menghadapi isu bonus demografi tahun mendatang, merasa perlu untuk terlibat langsung dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting di 3 desa di Kecamatan Manyar," katanya.

Dijelaskan ia, pada konteks tujuan pembangunan berkelanjutan, stunting merupakan salah satu target sustainable development goals (SDGs), tujuan ke-2.

Yakni, menghilangkan kelaparan dan segala bentuk malnutrisi pada tahun 2030, serta mencapai ketahanan pangan.

Hadir juga, perwakilan dinas kesehatan (dinkes), dinas keluarga berencana & pemberdayaan, perlindungan perempuan anak (KBPPPA), dinas sosial (dinsos), Camat Manyar, 3 kepala Desa Manyar komplek, dan undangan lain. (hud/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO