Guru TK Korban Longsor di Cianjur Ditemukan dalam Posisi Berpelukan Dengan Anak

Guru TK Korban Longsor di Cianjur Ditemukan dalam Posisi Berpelukan Dengan Anak Tim gabungan melakukan evakuasi jenazah korban gempa di Cianjur, Jawa Barat, Jumat (25/11/2022).Foto:Divisi Humas Polri.

CIANJUR, BANGSAONLINE.com - Jenazah empat guru taman kanak-kanak korban bencana gempa yang yang terjadi di Cianjur, Jawa Barat berhasil dievakuasi oleh Tim Search and Rescue (SAR), Jumat (25/11/2022) sekitar pukul 8.00 WIB.

"Posisi sudah terlempar dari mobil. Posisinya berdekatan dengan sungai, ada pohon yang roboh. Di situ titik mereka ditemukan," kata Hadi Kusmayadi guru SMP Al-Azhar Cianjur, Jumat (25/11/2022).

"Mereka itu rombongan menggunakan mobil yayasan kami (Al-Azhar). Isinya 2 orang laki-laki satunya anak kecil. Sisanya 6 guru perempuan," tambahnya.

Menurutnya, korban tersebut merupakan rombongan guru dan karyawan KB-TK Islam Al-Azhar 18 Cianjur.

Para korban saat itu, menggunakan mobil untuk kegiatan penanaman pohon bersama Bupati Cianjur di wilayah Sarongge, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur.

Setelah mobil itu melintas Jalan Raya Cipanas-Puncak, Kecamatan Cugenang, gempa mengguncang hingga terjadi longsor.

Hadi menceritakan, salah satu korban ditemukan meninggal dengan posisi berpelukan mendekap anaknya.

"Yang pertama ditemukan adalah Bu Yayah sama anaknya lagi mendekap. Yang kedua Bu Tati, ketiga Pak Handika dari bendahara TK Al Azhar, kemudian ibu kami Kepala Sekolah TK Al Azhar 18 Cianjur," bebernya.

Sementara itu, Karyawan TK Al-Azhar 18 Cianjur, Ayi Kusnadi meminta masyarakat untuk mendoakan semua jenazah yang menjadi korban bencana gempa bumi Cianjur.

"Mohon doanya kepada masyarakat untuk mendoakan para jenazah," ungkapnya, dilansir Kompas.com, Jumat (25/11/2022).

Salah satu petugas Tim SAR, Rully Ilham (38) mengatakan, proses evakuasi korban yang tertimbun longsor di Jalan Raya Cugenang, Kabupaten Cianjur, terkendala medan yang curam dan kondisi material longsor juga labil.

"Kondisi cuaca juga cukup merepotkan karena kemarin sempat turun hujan sehingga medan evakuasi menjadi licin. Tim harus ekstra hati-hati," kata Rully.

Selain itu, saat evakuasi, juga mengalami kesulitan karena keterbatasan alat dan hanya menggunakan alat manual.

"Para korban langsung dibawa ke rumah sakit oleh ambulan untuk kepentingan identifikasi," pungkasnya. (rif)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO